Soal Pencapresan Prabowo, Pengamat: Prabowo Harus Bekerja Ekstra

Tanggal: 12 Apr 2018 15:17 wib.
Tampang.com - Akhirnya, mulai terkuak keseriusan Prabowo Subianto untuk mencalonkan kembali sebagai Presiden RI mendatang. Hal ini, setelah Partai Gerindra memberikan rekomendasi agar Prabowo menjadi calon tunggal Presiden pada perhelatan hajat besar lima tahunan, Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menggap bahwa keputusan pencapresan Prabowo sebagai bagian dari tindakan emosinal. Hal ini didasarkan pada temuan hasil survey yang menunjukkan bahwa Prabowo tidak dijagokan terutama saat berhadapan dengan Jokowi. Langkah Prabowo untuk memenangkan pilpres dapat terjadi manakala masuk ke dalam koalisi jokowi atau cukup menjadi king maker saja.

(baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Jadi Calon Presiden di Pilpres 2019)

"Terlebih, ada dukungan dari Partai Gerindra dan beberapa pihak yang menguatkan keinginannya," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (12/4).

Cecep menyampaikan bahwa Prabowo perlu bekerja lebih ekstra untuk mampu menyaingi elektabilitas dari Jokowi. Hal yang penting adalah Prabowo harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa dirinya pantas untuk menggantikan Jokowi.


"Semuanya harus disesuaikan dengan karakter pemilih saat ini yang terbilang kritis," ujarnya.


Cecep menambahkan Prabowo pun harus cerdas dalam memilih pasangannya ke depan. Hal ini tentu bahwa pasangan yang dipilih oleh Prabowo adalah yang mampu untuk mengisi kekurangannya serta memperluas ruang lingkup pemilihnya.

Sebagai informasi, Rabu (11/4) kemarin, Partai Gerindra resmi memberikan mandat kepada Prabowo Subianto untuk maju kembali sebagai Calon Presiden. Pemberian mandat tersebut dilakukan setelah Rapat Koordinasi Nasional (rakornas) yang dilaksanakan di Bogor kemarin.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved