Siapa Sebenarnya Figur yang Diusung Partai Golkar di Pilgub Jabar 2018?

Tanggal: 22 Des 2017 19:45 wib.
Dunia politik memang penuh dinamika yang tidak dapat ditebak secara pasti. Sebagai contoh yang terjadi baru-baru ini terhadap polemik dukungan partai Golkar untuk mengusung cikal bakal cagub/cawagub pada Pligub Jabar 2018 mendatang.

Awalnya pada bulan Oktober lalu, partai berlambang beringin ini telah mengeluarkan surat keputusan partai bahwa mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub pada pilgub Jawa Barat tahun 2018, dengan syarat Ridwan Kamil Wali Kota Bandung tersebut sepakat jika dirinya dipasangkan dengan Daniel Muttaqien.

Karena dinamika politik, baru-baru ini ternyata partai Golkar resmi mencabut dukungannya terhadap Ridwan Kamil pada pilgub Jabar mendatang. Nurdin Halid, Ketua Harian DPP Partai Golkar menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena Wali Kota Bandung yang sering disapa akrab Emil itu dinilai tidak konsisten.

Nurdin mengatakan bahwa Ridwan Kamil sendirilah yang pada saat itu meminta Daniel dipasangkan dengannya pada pilgub Jabar 2018 bahkan permintaan tersebut dilakukannya sebanyak tiga kali. Dimana saat itu pertimbangan Emil adalah karena Daniel Muttaqien menguasai daerah pantura sedangkan Emil lemah di daerah ini. Wilayah pantura memang layak dipertimbangkan pada Pilgub Jabar karena memiliki jumlah peserta pemilu yang cukup banyak dan tentunya akan mempengaruhi kemenangan pemilu yang akan dilakukan tahun depan.  

Akan tetapi ternyata hingga awal bulan Desember 2017, pihak Ridwan Kamil belum juga memutuskan secara resmi bahwa Daniel akan menjadi pasangannya di Pilgub Jabar mendatang, makanya Golkar tidak mau mengulur-ulur waktu akan ketidakpastian tersebut.

Nusron Halid juga memberi pemaparan bahwa saat ini Golkar memiliki tiga opsi yang dapat dilakukan pada pilgub Jabar mendatang. Opsi pertama yaitu berkoalisi dengan partai pendukung Deddy Mizwar selaku wakil gubernur Jawa Barat saat ini. Mereka berencana menyandingkan Deddy Mizwar dengan bupati Purwakarta sekaligus ketua DPD I partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.   

Opsi kedua yaitu masih memilih untuk berkoalisi dengan partai-partai pendukung Ridwan Kamil. Sedangkan opsi yang ketiga adalah berkoalisi dengan partai PDIP, hanya saja figurnya masih belum diputuskan.

Nusron menegaskan bahwa kata kuncinya tetap Dedi Mulyadi."Yang jelas DPP Partai Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi menjadi gubernur atau wakil gubernur," ucap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved