Menyambut Jokowi dan Kepala Negara G20 “Welcome Hell”

Tanggal: 8 Jul 2017 08:22 wib.
Kepolisian Jerman terlibat bentrok dengan demonstran anti-konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, Kamis (6/7/2017) di Hamburg, Jerman. Polisi menggunakan meriam air dan tembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran bertopeng bersenjatakan batu dan botol, yang menentang penyelenggaraan konferensi ekonomi beranggotakan 20 negara besar dari seluruh dunia.

Aksi dimulai pada pukul 7 malam waktu setempat. Sambil meneriakkan “Enyah! A-A-Antikapitalis!” sekitar 12 ribu demonstran melakukan aksinya di kota yang menjadi tempat penyelenggaraan KTT. Mereka juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan “Hancurkan G20!” dan “Selamat datang di Neraka”.

Setelah beberapa saat, aksi berubah jadi anarkis setelah sekitar 1.000 demonstran Black Bloc menolak perintah polisi untuk melepaskan kerudung hitam dan topeng yang mereka kenakan. Bentrok pun tak terelakkan. Sejumlah orang terluka dalam bentrokan tersebut. 

Alhasil, niat demonstran untuk mengepung lokasi konferensi, urung terwujud. Menurut Polisi, lewat laman Twitternya, pihak penyelenggara membubarkan aksi.

Bentrokan dengan pihak keamanan membuat demonstran kocar-kacir. Banyak yang pergi sembari melepaskan atribut mereka yang serba hitam.

Disinyalir, aksi demo yang akan diikuti hingga 100 ribu demonstran itu bakal berlangsung sebelum dan selama konferensi G20 yang berlangsung dua hari. Konferensi ini dihadiri sejumlah kepala negara seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina, Xi Jinping, serta banyak lagi lainnya, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo. Jokowi dikabarkan telah meninggalkan Turki dan bertolak menuju Jerman pada Kamis malam.

G20 atau “Group of Twenty” adalah forum internasional bagi pemerintah dan gubernur bank sentral dari 20 negara ekonomi besar dunia. Konferensi G-20 digelar untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu untuk mewujudkan kestabilan keuangan internasional. Konferensi bakal digelar pada tanggal 7 hingga 8 Juli 2017.

“Welcome Hell”

Aksi demo itu sendiri digagas oleh para aktivis anti-globalisasi dan aktivis lingkungan, serikat dagang, pelajar, dan kelompok keagamaan. 

Aksi digelar dengan moto “Selamat datang di Neraka”. Menurut salah satu penyelenggara, Andreas Blechschmidt, moto itu merupakan pesan perlawanan. Namun, sambungnya, itu juga merupakan simbol kebijakan-kebijakan G20 yang mengakibatkan terjadinya kondisi seperti di neraka, seperti kelaparan, perang, dan perubahan iklim.

Pemerintah Hamburg sudah melarang demo di jantung kota dan sepanjang jalan akses menuju bandara. Hal ini membuat para demonstran bergeser ke kawasan pelabuhan di St Pauli dan Altona, jauh dari lokasi penyelenggaraan G20. (AFP)
Copyright © Tampang.com
All rights reserved