ICW Akan Luncurkan Program Akademik Antikorupsi Berbasis Internet

Tanggal: 19 Apr 2018 15:46 wib.
Indonesia Corruption Watch (ICW) meluncurkan program Akademi Antikorupsi yang menggunakan sistem pembelajaran berbasis internet. Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta, Kamis (19/4).



Koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan Akademi Antikorupsi ini merupakan salah satu upaya pihaknya dalam menciptakan konsep pendidikan dalam mencegah dan memberantas korupsi. Adnan menyebut semua masyarakat dapat mengakses program itu dengan memanfaatkan internet dan tidak perlu adanya tatap muka.


"Akademi Antikorupsi ini merupakan satu upaya dari ICW untuk membangun suatu konsep pendidikan antikorupsi yang bisa diakses semua orang. Tidak perlu face to face," ucap Adnan


 

Adnan mengatakan, kehadiran Akademi Antikorupsi didasari oleh keprihatinan terhadap praktik korupsi yang masih merajalela dan menjadi masalah utama Indonesia. selain itu, program Akademi Antikorupsi ini juga sekaligus sebagai bentuk mengikuti kemajuan teknologi.

 

"Teknologi tidak bisa dihindari dalam pendekatan suatu pembelajaran. Termasuk pembejalaran korupsi," jelasnya. 
 

Adna menambahkan bahwa program ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai ilmu pencegahan korupsi.


"Ini disediakan untuk masyarakat yang haus mengenai ilmu korupsi, lalu bergerak mencegah dan memerangi korupsi," lanjut Adnan. 

Dalam tahun pertama ini, Akademi Antikorupsi menawarkan enam mata kuliah, yakni Pengantar Korupsi untuk Remaja, Pengantar Korupsi untuk Mahasiswa/Dewasa, Pedadogi Kritis dan Pendidikan Antikorupsi, Sosiologi Korupsi, Pengantar Hukum Korupsi, serta Korupsi dan Kemiskinan.
 

Materi-materi tersebut nantinya disajikan oleh para aktivis antikorupsi serta dosen tamu dari kalangan akademisi maupun praktisi dalam pemberantasan korupsi.

Acara peluncuran Akademi Antikorupsi ini turut dihadiri Ketua KPK Agus Rahardjo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayan Chatarina Muliana Girsang. 

Ketua KPK Agus Rahardjo menyambut baik kehadiran Akademi Antikorupsi yang diluncurkan ICW. Menurut Agus, pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini, mulai di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Akademi Antikorupsi, kata Agus merupakan salah satu upaya untuk menanamkan pendidikan antikorupsi di luar pendidikan formal. 

"Etika dan kejujuran yang harus ditanamkan sejak dini, ini memerlukan perbaikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat," kata dia. 
 

Agus menyatakan bahwa KPK saat ini juga tengah mempersiapkan pusat pendidikan antikorupsi yang akan diluncurkan pada 17 Agustus mendatang. Pusat pendidikan itu akan dibangun di gedung KPK lama, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. 

"Ini maksudnya untuk pendidikan, baik untuk internal pemerintah maupun pendidikan pada masyarakat," tuturnya.

Agus berharap program yang pihaknya bangun bisa bekerja sama dengan Akademi Antikorupsi milik ICW. 

"Juga dengan komponen bangsa lain. Jadi kita mengundang seluruh stakeholders untuk kemudian secara bersama-sama. Kami konsolidasikan kepada anak-anak bangsa," ujar dia
Copyright © Tampang.com
All rights reserved