Menang Lawan Lin Dan, Jonatan Tumbang Ditangan Ng Ka Long Angus

Tanggal: 17 Nov 2017 09:17 wib.
Tampang.com – Tunggal putra andalan Indonesia Jonatan Christie akhirnya harus mengakhiri perjalanannya di Tiongkok Open Superseries Premier 2017, Kamis (16/11) malam. Menghadapi pemain Hongkong, Ng Ka Long Angus di babak dua, Jonatan kalah dua game langsung, dengan 15-21 dan 18-21.

“Sebenarnya sayang karena harus kalah di sini. Cuma namanya permainan, saya memang harus dituntut untuk lebih konsisten. Kemarin saya main bagus, terus sekarang lawan main bagus, seharusnya saya bisa. Itu juga tantangan buat saya. Kalau musuh lebih bagus, saya harus bisa keluar dari tekanan,” kata Jonatan usai pertandingannya di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok.

Jonatan mengaku penampilannya kali ini jauh dari harapannya. Ia tampak banyak melakukan kesalahan sendiri, di sisi lain Ng tampil lebih baik dari Jonatan. “Empat lima poin tadi saya gampang sekali membuangnya. Memang terasa ada perbedaan dengan pertandingan kemarin. Shuttlecocknya lebih lambat dan anginnya sedikit sekali. Dan dia memanfaatkan itu,” ujar Jonatan.

Pertandingan hari ini merupakan yang keempat kalinya bagi Jonatan dan Ng. Secara keseluruhan, Jonatan unggul 2-1 dari Ng. Namun pada pertemuan terakhir di Malaysia Masters 2017, Jonatan kalah 21-13, 15-21 dan 16-21.“Pertemuan sebelumnya juga sama ramai. Dia tipe mainnya di net terus dorong, begitu terus. Dengan bola lambat di sini dia untung. Dorong dan lewatnya dia nggak ada outnya. Beberapa kali bola saya taruh di depan, dia sudah langsung menunggu,” jelas Jonatan

“Sebenarnya kalau saya lebih tenang sedikit, saya bisa mengatasinya. Tapi tadi bawaannya pengen cepat terus, jadi kaya ngaco. Ditaruh nyangkut, disilang out, servis nyangkut. Saya sudah berusaha keluar, sudah mengejar tapi kemudian balik lagi, agak susah buat keluar. Sebenarnya kami masih bisa sama-sama mati langkah atau sama-sama main bagus. Tapi saya lebih nggak berani, sementara dia lebih all out,” imbuh pemain kelahiran tahun 1997 tersebut. 

 

Marcus/Kevin Belum Terbendung

 

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, melangkah ke perempat final turnamen Tiongkok  Terbuka Superseries Premier 2017.Unggulan pertama ini menang straight game 29-27, 21-18 atas pasangan Taiwan, Lee Jhe-Huei/Lee Yang.

Dalam pertandingan di Haixia Olypic Sports Center, Fuzhou,  Tiongkok, kemarin, Marcus/Kevin harus berjuang selama 43 menit.Selanjutnya, ganda putra nomor satu dunia ini akan bertemu unggulan kedelapan dari Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, yang menang 21-16, 17-21, 21-17 atas wakil tuan rumah, Huang Kaixiang/Wang Yilhu.

Kemenangan ini juga menambah bagus rekor pertemuan Marcus/Kevin dengan Lee/Lee, yang baru saja menjadi juara Prancis Terbuka Superseries 2017. Kini, Marcus/Kevin unggul 4-2, setelah kemenangan terakhir terjadi dalam ajang Singapura Terbuka 2017.

Satu lagi tiket perempat final berhasil diamankan wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. Ahsan/Rian sukses menyusul rekannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sudah lolos lebih dulu ke delapan besar.

Pada laga yang berlangsung di di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok itu, Ahsan/Rian mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark, dengan skor akhir  23-21, 19-21 dan 21-11. Pertandingan ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pasangan tersebut.

“Tipikal mereka kan ngajak reli, buka-buka dan nggak mau mengadu cepat. Bolanya juga pelan, jadi pasti akan lama pertandingannya. Tadi lebih ke siapa yang kuat aja,” kata Ahsan.

Game pertama dimulai, Ahsan/Rian yang sempat tertinggal di awal mampu membalikkan keadaan dengan kemenangan 23-21. Di game kedua, pasangan Indonesia ini lagi-lagi tertinggal hingga menjelang interval. Susul menyusul terus terjadi hingga game kedua berakhir. Sayangnya kali ini Ahsan/Rian tak bisa merebut kemenangannya di game kedua.

Pada game penentu, penampilan Ahsan/Rian jauh lebih baik dari dua game sebelumnya. Hal ini pun diakui mereka. Ahsan/Rian mengatakan tampil lebih tenang dan berani di game ketiga, hingga bisa menang 21-11.“Game pertama dan game kedua mereka nggak gampang mati. Kalau game ketiga, kami main lebih ke pola permainan kami. Game ketiga kami lebih tenang, lebih berani, dia smash dan serang juga kami nggak gampang mati,” kata Ahsan mengomentari pertandingannya.

“Game kedua, Denmark-nya lebih memberi umpan. Kami kepancing. Jadi kami pengen buru-buru matiin, malah mati-mati sendiri. Di game ketiga kami lebih mengadu pukulan, malah enak di lapangan,” tambah Rian. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved