Atlet Squash Kota dan Kabupaten di Kaltim Perebutkan Tiket Kejuaraan Squash Propinsi Kaltim

Tanggal: 2 Des 2017 09:51 wib.
Tampang.com – Sebanyak 57 atlet squash dari enam kabupaten/kota di Kaltim, saling sikut dalam babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Pra-Porprov) Squash 2017 yang berlangsung di Balikpapan Squash Stadium, Jumat (1/12). Mereka harus finis di peringkat empat besar, jika ingin merasakan sengitnya persaingan multievent empat tahunan tersebut. 

Ketua Bidang Organisasi Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia (Pengprov PSI) Kaltim, Suryadi Gunawan mengatakan, enam kabupaten/kota yang ambil bagian adalah Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Bontang, dan Kutai Timur. Atlet dari daerah yang disebut terakhir, tidak ikut persaingan karena sudah mendapat wild card, alias lolos otomatis karena berstatus tuan rumah Porprov VI 2018 mendatang. 

Artinya, ada lima atlet dari berbagai daerah yang berjuang untuk lolos. “Dari lima daerah ini hanya empat besar yang boleh main di porprov nanti,” kata Suryadi. Dia menambahkan, kategori yang dipertandingkan dalam event kali ini adalah tunggal putra-putri, beregu putra-putri, dan ganda campuran. “Ini sesuai nomor yang dipertandingkan di porprov nanti,” sambungnya.

Selain ajang kualifikasi menuju porprov, event kali ini juga dirangkai dengan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Squash Junior 2017. Pra-Porprov berlangsung hingga Sabtu (2/12) hari ini, sementara Kejurprov Squash Junior dimulai Minggu (3/12) hingga Senin (4/12). 

Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya menuturkan, melalui pra-porprov diharapkan masalah yang timbul pada putaran final dapat diminimalisasi. Utamanya terkait mutasi atlet. Diketahui, dalam perhelatan sebelumnya, atlet siluman, sebutan atlet yang dimutasi dengan cara tidak benar kerap merusak jalannya pertandingan. 

Kejadian paling parah, kontingen Balikpapan sampai mundur di tengah persaingan Porprov V 2014 Kaltim di Samarinda. “Dengan adanya pra-porprov, semua cabang olahraga tahu siapa-siapa saja yang akan tampil di putaran final nanti. Semoga konflik yang kerap terjadi, tidak terulang lagi di Kutai Timur,” terangnya.  

Dia juga berharap lewat pra-porprov dan kejurprov kali ini, muncul atlet potensial yang nantinya bisa mengembalikan kedigdayaan squash Kaltim. Seperti pada 2004 lalu, ketika Benua Etam jadi kiblat squash Tanah Air. 

“Untuk kategori junior, prestasi Kaltim sudah luar biasa. Karena jadi juara umum di kejurnas terakhir di Bandung. Semoga mereka bisa jadi andalan Kaltim dalam mengukir prestasi di PON (Pekan Olahraga Nasional) XX 2020 di Papua. Yang sudah juara, jangan cepat puas dan terus berlatih. Yang belum juara, berarti harus meningkatkan latihannya,” tuntas Zuhdi. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved