Serangga dan Daging Palsu Akan Menjadi Tren di Masa Depan?

Tanggal: 2 Jul 2017 19:57 wib.
Para ilmuwan telah menyarankan bahwa kita mungkin perlu melakukan beberapa perubahan pola makan utama selama tahun-tahun mendatang.

Dalam sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal 'Global Food Security', para peneliti menyoroti dampak bahwa ketergantungan kita akan daging ternak terhadap lingkungan.

Seiring selera manusia akan daging tumbuh, semakin banyak hewan ternak dibutuhkan yang pada gilirannya menghasilkan peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca. Memecahkan masalah perubahan iklim, tampaknya, akan memerlukan pengurangan yang cukup serius dalam jumlah hewan ternak di seluruh dunia.

Salah satu solusinya, menurut para peneliti, adalah mengganti daging tradisional dengan alternatif seperti serangga yang dapat dimakan atau bahkan daging olahan yang bisa diproduksi tanpa membunuh hewan sama sekali.

Serangga telah menjadi makanan umum di banyak belahan dunia dan sangat bergizi, dibandingkan dengan jenis daging lainnya.

"Ini sangat luas, terutama di Asia, dan tidak terlihat tidak biasa dalam budaya tersebut," kata Peter Alexander dari University of Edinburgh. "Kami tidak berusaha memberi perintah atau bahkan menyarankan beberapa kebijakan ahwa anda harus makan serangga setiap hari, pekerjaan kami adalah menunjukkan potensi manfaat yang ada di sana."

Apapun masalahnya, jelas bahwa ada sesuatu yang perlu diubah cepat atau lambat.

"Dunia yang sedang berkembang mengkonsumsi lebih banyak daging karena mereka mampu melakukannya," kata Alexander. "Itu menjadi jika terus berlanjut. Jika setiap orang makan daging seperti orang Amerika saat ini, maka akan sangat sulit untuk bertahan."

"Dengan praktik produksi saat ini, lebih dari keseluruhan area di planet ini akan dibutuhkan kontribusinya."

 

Sumber: theguardian.com
Copyright © Tampang.com
All rights reserved