Pengamat : Survei Indek Kepuasan Haji hanya Buang-buang Anggaran

Tanggal: 2 Nov 2017 13:07 wib.
Tampang.com - Peningkatan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 1438 hijriah/2017 masehi mencapai 1,02 poin bila dibandingkan tahun sebelumnya. IKJHI tahun 2017 mencapai 84,85 dan telah memenuhi kriteria ”memuaskan”. Sebelumnya, di tahun 2016 lalu IKJHI mencapai 83,83, sementara tahun 2015 lalu mencapai 82,67.

”Survei ini seharusnya tidak dilakukan. Hanya menghambur-hambur anggaran saja. Kan, komponen survei setiap tahun sama, dan survei tidak bersentuhan dengan ibadah,” ujar Pengamat Haji, Ade Marfuddin

Menurut pengamat haji dari UIN Syarief Hidayatullah ini, peningkatan IKJHI tidak berdampak pada peningkatan layanan haji. Karena setiap penyelenggaraan ibadah haji dilakukan rutin setiap tahun dan semua komponennya yang berupa layanan transportasi, hotel hingga katering sudah disepakati oleh DPR. ”Survei terlalu berlebihan. Puas atau tidak puas jamaah juga pulang dengan selamat,” ungkap Ade

Ketua Rabithah Haji Indonesia ini menegaskan, survei seharusnya tidak dilakukan di komponen penyelenggaraan ibadah haji. Misalkan saja, survei yang dilakukan di Mina. Menurut Ade, fasilitas tenda dibuat tidak permanen. Karena jamaah hanya transit selama 6 jam untuk mengenal diri, mengenal Tuhan dan mengenal bekal di kehidupan kelak.

”Terlepas dari survei, harusnya di Mina yang perlu diperhatikan adalah tempat buang hajat dan tempat buang air kecil. Kedua tempat itu harus dipisahkan, agar tidak terjadi antrean. Banyak jamaah sakit pasca di Arofah salah satu penyebabnya karena harus antri toilet di Mina,” bebernya.

Lebih jauh Ade mengungkapkan, survei seharusnya yang bersentuhan dengan ibadah. Misalkan saja, disebutkan Ade pendamping haji. Menurut Ade, tidak seharusnya seleksi pendamping haji dilakukan tiap tahun. Pemerintah cukup mengangkat pendamping haji menjadi profesi pembimbing haji.

Mereka (pendamping haji, Red), lanjut Ade, harus diberikan pelatihan dan sertifikasi. Agar mereka lebih profesional. Menurut Ade, jumlah petugas haji untuk kesehatan sebanyak 3800 orang, petugas haji kloter dan pembimbing haji 1750 orang. ”Untuk seleksi tiap tahun anggaran sudah berapa? Coba, kalau pembimbing haji diangkat. Kan anggarannya bisa dari nilai manfaat dana haji atau biaya optimalisasi haji. Ini yang harusnya disurvei, bukan aspek hotel dan makan,” tegas Ade.

Sebelumnya, hasil survei IKJHI dari Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan 10 kualitas pelayanan, seperti pelayanan bus antar kota, pelayanan bus shalawat, pelayanan petugas, pelayanan ibadah, pelayanan hotel, pelayanan katering non Armina, pelayanan katering Armina, pelayanan bus Armina dan pelayanan tenda.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan, bahwa survei ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur kepuasan jemaah haji, membuat kajian analisis, serta melakukan tindak lanjutkan perbaikan terhadap aspek-aspek pelayanan yang diberikan selama penyelenggaraan ibadah Haji di Arab Saudi.

”Berdasarkan jenis pelayanan, indeks tertinggi dicapai pada jenis pelayanan transportasi bus antar kota dengan indeks 88,23 persen, sedangkan yang terendah pada jenis pelayanan tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina sebesar 75,55 persen, tapi masih dalam kategori memuaskan,” kata Suhariyanto.

Ia menambahkan, bahwa kenaikan hampir terjadi di seluruh jenis pelayanan, seperti bus shalawat (2,18 poin), petugas (2,00 poin), ibadah (1,28 poin), hotel (1,52 poin), katering non Armina (2,16 poin), lain-lain (1,50 poin), meski ada penurunan pelayanan katering Armina (0,19 poin), bus Armina (1,76 poin) dan tenda (1,75 poin).

Suharyanto menyebut bahwa kepuasan Jemaah haji pada 2017 menjadi yang terbaik sejak survei pertama yang diselenggarakan pada tahun 2010. Survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk mengukur kepuasan jemaah haji, membuat kajian analisis, serta melakukan tindak lanjut perbaikan terhadap aspek-aspek pelayanan yang diberikan selama penyelenggaraan ibadah haji.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin sangat mengapresiasi atas pencapaian survei IKJHI ini. Peningkatan survei ini, menurut Lukman, dapat menjadi spirit dan motivasi untuk meningkatkan layanan haji. ”Ini masukan untuk Kementerian Agama dalam mengelola ibadah haji melalui survei kepuasan jamaah haji Indonesia tahun 2017,” ujarnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved