Paguyuban Bentor Ponorogo Protes banyak Bentor yang Diamankan Polisi

Tanggal: 18 Nov 2017 09:40 wib.
Tampang.com – Langkah polisi menertibkan becak motor (bentor) direaksi Paguyuban Bentor Ponorogo. Pihak paguyuban tidak terima bentor ditertibkan. Sebab menurut mereka, bentor boleh beroperasi asalkan tercatat sebagai anggota paguyuban. Pun, mengantongi surat-surat kendaraan lengkap. ‘’Kesepakatannya dulu seperti itu,’’ ungkap Ketua Paguyuban Bentor Ponorogo, Sunaryo kemarin (17/11).

Ya, Sunaryo mengingat rapat forum LLAJ dan Paguyuban Bentor Ponorogo pada 26 Oktober  lalu. Hasil rapat tersebut, lanjutnya, bentor diperbolehkan beroperasi asalkan menjadi anggota paguyuban dan memiliki surat kendaraan lengkap. Baik SIM maupun STNK dengan pajak hidup. ‘’Terus sekarang kenapa ada bentor yang diamankan?,’’ tanya Sunaryo.

Tidak hanya itu, pemilik bentor juga dikenai bukti pelanggaran (tilang). Pun, diizinkan mengambil kendaraannya dengan syarat mengembalikan ke bentuk yang semestinya. Pasca Operasi Zebra Semeru 2017 yang berakhir pada 14 November lalu, Sunaryo menyebut ada dua bentor anggota paguyuban yang ditertibkan polisi. Itu di luar bentor yang diamankan pada saat Operasi Zebra Semeru 2017 tersebut berlangsung selama dua pekan. ‘’Saya sudah berusaha menjelaskan keputusan rapat dulu itu, tapi bentor tetap tidak bisa diambil sebelum dikembalikan ke bentuk semula,’’ paparnya. 

Sunaryo menyayangkan langkah polisi. Dia mengaku, seusai rapat pihaknya sempat meminta agar hasil rapat dibuatkan semacam perjanjian kesepakatan. Dengan maksud agar ada bukti hitam di atas putih yang disepakati kedua belah pihak. Namun, sambungnya, waktu itu petugas mengaku tidak sempat membuatkan. ‘’Kesepakatan saat itu sudah jelas, bentor paguyuban boleh beroperasi asalkan punya surat-surat lengkap,’’ tekannya.

Sejatinya, para pebentor yang mencari nafkah di bumi reyog memahami jika melanggar peraturan. Namun, pertanyaan besar muncul di benak mereka mengapa bentor baru ditertibkan sekarang. Padahal kemunculan bentor di Ponorogo sudah sejak beberapa tahun silam. Ditambahkan, tidak sedikit pebentor yang rela kredit motor demi menghidupi keluarganya. ‘’Pedangang sayur bermotor dengan gerobak itu kenapa tidak ditertibkan sekalian,’’ heranya.

Sunaryo dan anggota paguyuban bentor yang lain sesungguhnya bersedia ditertibkan. Namun, mereka sepakat menyerukan harus bekerja apa selanjutnya. Sunaryo berharap ada titik terang yang tidak merugikan kedua belah pihak di balik penertiban bentor. Intinya, pihak paguyuban berkenan bentor ditertibkan asal diberi solusi ke depannya. ‘’Kami mengakui melanggar peraturan, tapi apa solusinya nanti. Ratusan perut makan dari bentor,’’ ujar Sunaryo.

Terkait sejumlah bentor yang telah diamankan petugas, Sunaryo enggan berkomentar banyak. Dia hanya berkata pihaknya tidak akan tinggal diam. ‘’Kita lihat saja nanti,’’ jelasnya. 

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved