Organisasi Kepemudaan (OKP) Jawa Barat Deklarasi Tolak Terorisme

Tanggal: 14 Mei 2018 19:35 wib.
Aksi terorisme memang tak bisa ditolerir di Indonesia dengan alasan apapun. Apalagi jika terror tersebut melibatkan anak-anak tak berdosa dan perempuan. Belakangan ini seperti diberitakan, rentetan aksi terror yang terjadi mengugah hati, kesedihan, keresahan serta kecaman di masyarakat. Bagaimana tidak, dengan kejadian itu membuat orang menjadi takut dan trauma untuk bepergian ke tempat ramai bahkan sekadar beribadah.

Terkait aksi terror khususnya yang terjadi di Surabaya, Jawa timur, mengundang sikap organisasi kepemudaan (OKP) dari berbagai latar belakang agama, mendeklarasi sikap dan ternyataan soal tindakan tindakan kekerasan, radikalisasi, dan terorisme yang terjadi di Indonesia.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maulana Yusuf, Bandung, Jawa Barat, hadir sejumlah perwakilan OKP. Di antaranya, DPD KNPI Jabar, DPD GMNI Jabar, PD KMHDI Jabar, PP GADA AMS, PP GMKI, HMI Jabar, Gusdurian Bandung, Pemuda Pancasila Jabar, dan PMII Jabar.

Acara itu diawali dengan pernyataan sikap dari tiap-tiap perwakilan OKP, kemudian dilanjutkan dengan mendoakan korban yang tewas pasca bom bunuh diri itu. Lalu, dilanjutkan dengan deklarasi kecaman segala bentuk terorisme.

Mereka menyampaikan empat butir sikap, yaitu menolak dengan keras segala bentuk aksi kekerasan dan aksi terorisme, menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada para keluarga korban bom khususnya dan umat kristiani pada umumnya.

Serta, mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap bergandengan tangan untuk menjaga dan mengawal NKRI serta mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas terkait penanganan terorisme dan radikalisme.

Perwakilan Organisasi Kepemudaan menggelar deklarasi mengecam aksi kekerasan dan terorisme di GKI Maulana Yusuf, Bandung, Senin (14/5/2018).

Ketua DPD KNPI Jabar Rio Febrian Wilantara mengatakan, dampak dari peristiwa ini adalah terganggunya stabilitas keamanan daerah dan nasional yang dapat memicu konflik horizontal yang lebih besar. Karena itu, persoalan-persoalan intoleransi dan radikal juga harus segera ditangani, sehingga konflik sekecil apa pun dapat segera diselesaikan dengan serius dan tuntas.

Dia mengatakan, sebelum menggelar deklarasi, sejak semalam pihaknya sudah bertemu untuk berdiskusi dengan berbagai OKP maupun komunitas kebinekaan dalam menyikapi aksi teror bom.

"Ini bukan hanya deklarasi semata, tapi sebagai bentuk daripada para pemuda menjaga keharmonisan," kata Rio.

Dari diskusi itu disepakati untuk melakukan kegiatan rutin dalam rangka menjaga tali silaturahim antarpemuda lintas agama.

"Kita juga membahas bagaimana program kepemudaan di Jabar ke depan. Selanjutnya kita akan roadshow ke rumah ibadah untuk memberitahukan bahwa bahwa kami tidak terpecah belah," jelasnya.

Usai deklarasi, para pemuda akan menggelar dialog di Masjid Al Muttaqin, sore nanti.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved