Inilah Rekam Jejak Cuitan Kontroversial Ahmad Dhani

Tanggal: 29 Nov 2017 20:18 wib.
Di samping popularitasnya sebagai seorang musisi, Ahmad Dhani juga terkenal karena kata-katanya yang kerap kali menuai kontroversi, terutama yang ia lontarkan melalui media sosial miliknya.

Dalam dunia maya, Ahmad Dhani sering mengicaukan pernyataan-pernyataan kontroversial hingga berselisih paham dengan sejumlah pihak lewat akun Twitter @AHMADDHANIPRAST.

Akibat kicauannya di media sosial, kini Dhani ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan ujaran kebencian oleh polisi.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Ahmad Dhani ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan gelar perkara dalam kasusnya tersebut oleh pihak Polres Jakarta Selatan.

Kasus Dhani bermula dari laporan yang diajukan oleh Jack Boyd Lapian. Boyd yang mengklaim sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini melaporkan unggahan Dhani di akun twitternya.

Dalam akun tersebut Dhani menulis, "Siapa saja yang dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya -ADP."

Bukan hanya sekali Dhani melontarkan kata-kata semacam itu. Sebelumnya, Dhani juga dinilai kerap menyerang berbagai pihak yang membela Ahok lewat media sosial.

"Siapapun yg bela Ahok adalah TOLOL...," kicaunya pada 14 Oktober 2016 lalu.

"Bim Bim Slank, Iwan Fals kok diem aja gak bela Ahok???"

Lalu pada 12 Agustus 2016 lalu Dhani juga pernah kembali menyerang pendukung Jokowi dan Ahok di balik rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) sebesar Rp133,8 triliun.

"Drpd potong anggaran belanja, lebih baik potong kelamin jokower dan ahoker utk eksport tas kulit wanita.. ADP," cuit Dhani waktu itu.

"Sy yakin para menteri lebih setuju bila kelamin jokower dan ahoker dipotong utk tas kulit buat di eksport drpd anggaran yg dipotong. ADP," kicaunya lagi satu hari setelahnya.

Tak hanya menyerang Jokowi dan Ahok, beberapa kicauannya juga seringkali dinilai rasis oleh para netizen. Seperti kicauannya tanggal 16 Oktober 2016 lalu, Dhani men-tweet tentang makanan yang dinilai rasis.

"NKRI memang bukan negara Islam... Tapi kalo setiap tikungan jual Babi Guling... Kita gulingkan pemerintahan nya. ADP,"

Tak hanya itu, pada 28 Maret 2016 lalu Dhani juga pernah mengatakan bahwa memilih pemimpin nonmuslim itu haram.

"Kpd online yg jual2 nama islam. Pemimpin non-muslim itu sama haramnya dgn LGBT&Babi... masukin tuh ke online lu @islamnkri2014," tulis Dhani.

Saat ini, pihak kepolisian menjerat Dhani dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved