Bus Penumpang Prioritas Tabrak Pesawat Boeing Milik Camar Air

Tanggal: 17 Nov 2017 06:06 wib.
Tampang.com  – Sebuah bus penumpang prioritas (Pessenger Priority Bus) yang dikendarai dua orang menabrak ‎bagian engine sebelah kanan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Camar Air dengan nomor penerbangan 1322BD rute Bandung-Balikpapan di Bandara Husein Sastranegara, kemarin (16/11).

Akibat dari kejadian tersebut, dua orang pengendara bus tewas di tempat. Sementara ratusan orang yang berada di dalam pesawat mengalami luka-luka karena ledakan yang ditimbulkan akibat bus menabrak wings ‎pesawat hingga terbakar.

Tak lama berselang, puluhan petugas dari TNI AU Lanud Husen Sastranegara, pemadam kebakaran serta tim SAR dengan sigap datang untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi.

‎Peristiwa tersebut merupakan serangkaian acara simulasi Airport Emergency Exercise BDO Internasional Airport  ”Manuk Dadali III” yang digelar PT Angkasa Pura II di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.

Director of Engineering and Operation Angkasa Pura II, Djoko Muratmodjo, simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Penerbangan tersebut dilakukan guna menguji Standard Operational Procedure (SOP) serta kesigapan dari personel dalam mengatasi keadaan darurat di bandara.

”Ini untuk menguji SOP kalau ada keadaan darurat. SOP sudah benar atau perlu direvisi,” kata Djoko, kemarin.

‎Djoko memaparkan, aksi simulasi tersebut diagendakan setiap dua tahun sekali. Simulasi adalah ujian penerapan dari rencana penanggulangan keadaan darurat yang dibahas anggota komite keselamatan dan keamanan bandara setiap tiga bulan sekali.

”Setelah ini ada evaluasi di dalam forum komite keselamatan dan keamanan bandara. Anggota komite terdiri atas unsur bandara, TNI AU, airlines asing atau domestik, dan unsur lainnya yang terlibat,” jelasnya.

Kendati sudah memiliki prosedur penanganan standar internasional, kata dia, jika tidak ada simulasi akan sia-sia. Sebab tidak dilatih. Adapun tujuan inti dari simulasi tersebut untuk semaksimal mungkin mencegah kerugian korban jiwa maupun harta benda.

Menurut Djoko, di setiap bandara pihaknya selalu menyiagakan keamanan selama 24 jam. Untuk early warning, pihaknya juga sudah memiliki prosedur yakni, jika ada penumpang yang bertingkah aneh akan diamankan.

”Kami pun mendorong semua bandara untuk membuat MoU dengan rumah sakit di sekitar bandara semaksimal mungkin untuk mencegah kerugian,” jelasnya lagi.

 

Di luar simulasi, Djoko  juga meminta kepada pemerintah agar tidak semua penerbangan sipil di Bandara Husein Bandung di pindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)‎ Kertajati, Majalengka.

Hal tersebut sebagai bentuk tanggapan terkait wacana‎ sebagian besar penerbangan sipil di Bandara Husein Sastranegara Bandung akan direlokasi ke BIJB Kertajati ketika mulai beroperasi pada April 2018.

Bandara Husein Sastranegara Bandung menjadi bandara yang terancam tidak akan beroperasi untuk penerbangan sipil lagi dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan militer, PTDI, private jet, dan charter‎.

”Bagi Angkasa Pura, kami sudah investasi besar, harapan masih bisa beroperasi, tapi semua ada yang atur, jadi tergantung pemerintah pusat dan daerah,” urainya.

Meski begitu, ‎PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Husein Sastranegara Bandung akan tetap mengikuti keputusan pemerintah dan akan bekerjasama untuk ikut mengoperasikan bandara BIJB.

Dipaparkan Djoko, saat ini detail perjanjian kerjasama antara pemerintah dengan Angkasa Pura II masih dalam tahap pembahasan. Sehingga, dia tidak bisa memastikan berapa penerbangan sipil yang alih lokasi.

”Kalau beliau (pemerintah) masih sayang dengan (bandara) Husein ya kami masih diberi sebagian penerbangan. Tapi Angkasa Pura masih tetap ikut operasikan Kertajati,”‎ tuturnya.

Diketahui, perkembangan pembangunan BIJB Kertajati secara keseluruhan telah mencapai 67,5 persen per 5 November 2017. Sementara untuk progres runway sepanjang 3,5 Kilometer ‎sudah menyentuh angka 90 persen. Diperkirakan, bandara tersebut akan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2018.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved