6 Mahasiswa Penerima Beasiswa Kembangkan Alat Pendeteksi Tuberculosis

Tanggal: 29 Sep 2017 13:05 wib.
Indonesia memiliki banyak sekali orang cerdas yang selalu mengembangkan ilmunya untuk bisa dirasakan oleh masyarakat umum. Kali ini 6 orang mahasiswa pascasarjana yang memperoleh beasiswa dari Presiden Jokowi mengembangkan alat pendeteksi Tuberculosis (TB). Alat ini diberi nama Tuberculosis Detect and Care atau TBDe Care.

Alat pendeteksi TB ini lebih murah dan tingkat akurasinya sangat tinggi yaitu hingga 90%. "TBDe Care ini dapat diintegrasikan dengan sistem teknologi informasi yang telah tersedia, sehingga teknik ini dapat dengan mudah diimplementasikan di negara-negara berkembang," ujar Ketua Tim, Dewi Nur Aisyah.

Alat pendeteksi TB otomatis ini mengedepankan prinsip diagnosis yang sngat efektif dan pencitraan digital sehingga dapat mengurangi human error serta meningkatkan sensitivitas dan spesifitas. Dewi mengatakan jika alat tersebut memiliki sistem pendukung terpadu untuk pasien TB, seperti adanya pengingat otomatis untuk pengobatan dan kapan waktu untuk berobat, portal informasi dan forum konsultasi.

"Perangkat sistemnya sudah canggih dengan menyesuaikan teknologi yang sudah tersedia seperti aplikasi android maupun SMS," ujar Dewi. Teknologi yang dirancang oleh 6 mahasiswa ini melengkapi teknologi pendeteksi yang sudah banyak digunakan di berbagai negara seperti Sputum Smear Test yang memiliki sensitivitas kurang dari 60% dan hasil tesnya yang inkonsisten. Molecular Paltform yang memiliki akurasi tinggi namun harganya sangat mahal.

Kamis sore kemarin tim mahasiswa ini bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini guna membahas kelengkapan syarat administrasi untuk membuat hak paten yang diajukan oleh Risma. "Ini sngat bagus dan saya yakin akan sangat bermanfaat untuk alat kesehatan, oleh karena itu harus dipatenkan," ujar Risma.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved