'Umpan balik' Gas Rumah Kaca Baru Ditemukan di Danau

Tanggal: 7 Mei 2018 20:23 wib.
Penelitian baru menunjukkan badan air tawar kemungkinan akan melepaskan lebih banyak metana di atmosfer karena susunan vegetasi sekitarnya berubah.

Menurut penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, puing-puing pohon bekerja untuk menekan produksi metana di danau dan kolam, sementara bahan tanaman yang membusuk dari rerumputan dan tempat tidur buluh mempromosikan produksi metana.

Studi menunjukkan tanaman lahan basah akan mendapatkan keuntungan karena iklim menghangat, sehingga mempercepat emisi metana di ekosistem air tawar.

Ekosistem air tawar saat ini menyumbang sekitar 16 persen dari metana Bumi. Penulis studi terbaru berharap jumlah itu bertambah seiring dengan semakin panasnya planet.

"Kami percaya kami telah menemukan mekanisme baru yang memiliki potensi untuk menyebabkan semakin banyak gas rumah kaca yang dihasilkan oleh danau air tawar," kata Andrew Tanentzap, seorang ahli botani di Universitas Cambridge, dalam sebuah rilis berita. "Iklim pemanasan yang mendorong pertumbuhan tanaman air memiliki potensi untuk memicu umpan balik yang merusak di ekosistem alami."

Mayoritas metana yang diproduksi oleh danau air tawar dihasilkan sebagai produk sampingan dari dekomposisi tanaman yang tumbuh di atau dekat air. Ketika serpihan diendapkan oleh sedimen di dasar tubuh air, mikroba mulai memakan bahan tanaman yang mati, menghasilkan metana seperti yang mereka lakukan. Gelembung metana naik ke permukaan dan keluar ke atmosfer.

Peneliti membuat ulang proses ini di laboratorium, menggunakan sedimen yang diubah dengan tiga jenis puing tanaman yang berbeda. Sedimen yang diubah dengan cattails, umum di buluh buluh, menghasilkan 400 kali lebih banyak metana daripada sedimen yang diubah dengan serpihan pohon konifer dan 2.800 kali lebih banyak metana daripada sedimen yang diubah dengan puing-puing pohon yang gugur.

Para ilmuwan menggunakan data mereka untuk memodelkan produksi metana di Kanada. Mereka menemukan bahwa jika cattail biasa mengoloni separuh danau di Kanada, emisi metana di wilayah itu akan meningkat sebesar 73 persen.

"Memrediksi emisi metana secara akurat sangat penting bagi perhitungan ilmiah yang digunakan untuk mencoba dan memahami laju perubahan iklim dan dampak dunia yang lebih hangat," kata Tanentzap. "Kami masih memiliki pemahaman terbatas tentang fluktuasi produksi metana dari tumbuhan dan danau air tawar."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved