Jaringan Teroris Rekrut 2.000 Pengikut Via Telegram

Tanggal: 16 Agu 2017 12:43 wib.
Tampang.com - Media sosial tak hanya digunakan untuk aktifitas pribadi yang berbau positif namun banyak juga yang memanfaatkan media sosial untuk hal-hal negatif. Media sosial juga ikut di manfaatkan oleh sejumlah terduga teroris untuk mengembangkan jaringannya. Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 telah menangkap AP di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Dia menggunakan Telegram yang sempat di blokir pemerintah untuk menjaring pengikut dan tak tanggung-tanggung, ia sudah merekrut sebanyak 2.000 pengikut melalui Telegram. AP diketahui sebagai penyandang dana sejumlah kelompok radikal di Pulau Sumatera.

Kapolda  Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan jika, “Pola yang digunakan adalah kegiatan amal dan meminta donasi melalui media sosial yang sudah di blokir pemerintah itu. Anggotanya sudah sampai 2 ribuan.”

Jaringan teroris yang dibangun AP diduga mempunyai hubungan dengan jaringan teroris di Medan, Sumatera Utara dan mengumpulkan dana di Bumi Lancang Kuning. Hasil dari dana yang terkumpul akan didistribusikan ke sejumlah wilayah di Sumatera.

Menurut informasi dari Zulkarnain, AP sudah mengumpulakan dana selama dua tahun dan disembunyikan di tujuh rekening berbeda. “Semuanya telah disita sebagai barang bukti dan selanjutnya akan dikembangkan Densus karena tugasnya, kepolisian daerah hanya meembantu untuk mengamankan jalannya tigas,” ujar Zulkarnain.

Saat ini tim Densus masih melakukan pengembangan dimana saja pengikut yang sudah dikumpulkan oleh AP. Untuk di Riau sendiri belum dapat dipastikan jumlah pengikutnya dan jumlah tadi merupakan pengikut baik di media sosial maupun yang tersebar di sejumlah wilayah Riau.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved