Tips Mengatasi Nyeri Lutut Akibat Osteoartritis

Tanggal: 27 Jul 2018 14:30 wib.
Kalangan orangtua kerap dilanda sakit di bagian lutut. Banyak yang menyebut, nyeri tersebut pertanda osteoporosis alias pengeroposan tulang. Ternyata, bukan begitu. Osteoporosis bisa terjadi pada tulang di seluruh tubuh, tetapi khusus pada nyeri lutut penyebab utamanya adalah osteoartritis. Banyak orang salah kaprah dengan mnengartikannya sebagai pengapuran tulang sendi.

Pada osteoartritis sama sekali tidak terbentuk kapur di dalam sendi, tetapi terjadi proses penipisan tulang rawan. Nyeri sendi lutut kerap dialami orang berusia di atas 45 tahun. Itu karena tulang sendi mengalami penuaan sehingga dapat menipis.

Tulang rawan berfungsi melapisi ujung tulang pembentuk sendi agar tulang tidak saling-bergesekan secara langsung sehingga sendi dapat bergerak tanpa hambatan dan tanpa rasa sakit. Jika sendi mengalami osteoartritis, tulang rawan mengalami kerusakan dan aus sehingga menjadi lebih tipis dengan permukaan yang tidak halus (rata) lagi. Saat sendi bergerak, ujung kedua tulang pembentuk sendi akan bergesekan secara langsung karena tulang rawan yang melapisi ujung tulang telah menipis.

Kerusakan dan penipisan tulang rawan memicu terjadinya proses peradangan sendi. Antara lain karena terbentuknya beberapa zat kimia tertentu di dalam sendi sehingga sendi terasa nyeri dan kadang-kadang membengkak. Jika penipisan semakin berat sehingga tulang rawan hilang sama sekali, ujung tulang pembentuk sendi saling bergesekan secara langsung sehingga menimbulkan rasa nyeri yang berat dan gangguan mekanis berupa bunyi ‘krek-krek” dan sendi menjadi kaku.

Selain penuaan, faktor risiko lain yang menyebabkan osteoartritis antara lain kelebihan berat badan, aktivitas fisik dengan unsur loncat dan lari berlebihan, menderita penyakit rematik serta gout alias penumpukan asam urat, kelemahan otot paha, atau pernah patah tulang di sekitar, sendi.

Osteoartritis sebetulnya dapat menyerang hampir semua sendi di dalam tubuh manusia, tetapi paling banyak mengenai sendi lutut dan panggul karena kedua sendi tersebut yang menerima beban paling berat dari aktivitas fisik harian manusia.

Gejala seseorang terkena osteoartritis ditentukan pula oleh stadium penyakitnya. Untuk stadium awal, nyeri sendi terasa ketika sudah lama tidak bergerak, misalnya lutut kaku dan nyeri saat bangun tidur atau saat berdiri dari posisi berjongkok. Pada stadium yang lebih berat, gejalanya terasa ketika berjalan lutut lantas nyeri, atau terdengar bunyi "krek-krek" saat sendi digerakkan.

Untuk aktivitas harian, manusia membutuhkan lutut yang dapat lurus dan menekuk sampai 110 derajat. Jika tidak bisa, sendi lutut dikatakan kaku dan pasien biasanya tidak dapat melakukan aktivitas harian dengan nyaman. Akan tetapi, risiko itu dapat diminimalkan dengan melakukan latihan otot di sekitar sendi lutut secara teratur dan harus berani menggerak-gerakkan sendi lutut sedini mungkin agar tidak kaku.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved