Studi: Otak Wanita Lebih Aktif Dibanding Otak Pria

Tanggal: 8 Agu 2017 21:22 wib.
Hasil survei pencitraan otak fungsional terbesar yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa otak wanita lebih aktif daripada otak laki-laki.

Para ilmuwan mensurvei hasil dari 46.034 penelitian pencitraan otak yang melibatkan tomografi emisi foton tunggal foton, atau SPECT, sejenis pencitraan sinar gamma 3D.

SPECT dapat mengukur aliran darah melalui otak, mengidentifikasi daerah aktivitas neurologis yang tinggi. Dataset besar memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi perbedaan gender dalam struktur otak.

"Perbedaan kuantitatif yang kami identifikasi antara pria dan wanita penting untuk memahami risiko berbasis gender untuk gangguan otak seperti penyakit Alzheimer," Daniel G. Amen, seorang psikiater di Amen Clinics in California, mengatakan dalam sebuah rilis berita. "Menggunakan alat neuroimaging fungsional, seperti SPECT, sangat penting untuk mengembangkan pengobatan otak presisi di masa depan."

Hasil survei memecahkan rekor menunjukkan bahwa otak perempuan sangat aktif dalam korteks prefrontal dan sistem limbik. Korteks prefrontal bertanggung jawab untuk fokus dan kontrol impuls, sementara sistem limbik mengendalikan motivasi, perilaku dan emosi, seperti mood dan kecemasan.

Bagian otak yang terkait dengan visi dan koordinasi lebih aktif di kalangan pria.

Periset mengatakan mempelajari perbedaan otak pria dan wanita dapat mengungkapkan bagaimana pria dan wanita dipengaruhi oleh berbagai penyakit dan masalah kesehatan masyarakat. Wanita mengalami tingkat penyakit Alzheimer yang lebih tinggi dan depresi, sementara pria lebih cenderung mengalami masalah terkait perilaku dan berakhir di penjara atau penjara.

"Tepatnya mendefinisikan dasar fisiologis dan struktural perbedaan gender dalam fungsi otak akan menerangi penyakit Alzheimer dan memahami pasangan kita," kata Dr. George Perry, dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Universitas Texas di San Antonio.

Periset mempublikasikan hasil survei pemindaian otak mereka secara online minggu ini di Journal of Alzheimer's Disease.

UPI.com
Copyright © Tampang.com
All rights reserved