Operasi Katarak Pada Korban Ebola Aman untuk Dokter

Tanggal: 12 Apr 2018 15:06 wib.
Dokter tidak perlu khawatir ketika mereka melakukan operasi katarak pada korban Ebola dengan masalah mata yang disebabkan oleh virus yang sangat menular, sebuah studi baru menemukan.

Antara 13 persen dan 34 persen korban Ebola mengembangkan radang mata (uveitis) yang menyebabkan masalah mulai dari penyakit ringan hingga kebutaan.

Diperkirakan bahwa Ebola bisa berlama-lama dalam cairan mata bahkan setelah dibersihkan dari seluruh tubuh, menimbulkan risiko bagi pekerja perawatan kesehatan yang datang dalam kontak dekat dengan korban.

Namun dalam penelitian ini, peneliti menguji 50 orang survivor Ebola di Sierra Leone dan tidak menemukan bukti adanya virus Ebola dalam cairan mata mereka. Tiga puluh empat orang yang selamat kemudian menjalani operasi katarak yang mengarah pada peningkatan penglihatan.

"Temuan ini benar-benar menarik, karena mereka meningkatkan kemampuan kita untuk mempengaruhi perawatan penglihatan dan kualitas hidup bagi ribuan survivor Ebola yang berisiko terkena penyakit mata," kata penulis studi Dr. Steven Yeh dalam rilis berita Emory University. Dia adalah seorang profesor ophthalmology, uveitis dan operasi vitreoretinal di Emory's Eye Center di Atlanta.

Para peneliti mencatat bahwa mereka tidak dapat menentukan apakah ada yang selamat masih memiliki virus Ebola dalam cairan mata mereka pada titik-titik awal saat mereka masih mengalami peradangan mata.

Ribuan orang yang selamat dari wabah Ebola di Afrika Barat antara 2013 dan 2016 beresiko mengalami komplikasi penglihatan, sehingga sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan perawatan mata medis dan bedah yang sedang berlangsung, kata para penulis penelitian.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved