Musik Heavy Metal Ternyata Mampu Sehatkan Mental Kita Loh, Ini Penjelasannya

Tanggal: 2 Mar 2018 17:09 wib.
Tampang.com - Kita tahu bahwa musik seringkali menjadi salah satu perangkat terapi untuk memperbaiki suasana hati dan mental seseorang. Biasanya, musik yang digunakan adalah musik instrumen yang mengalun sendu.

Namun, ternyata tak hanya musik yang mengalun sendu saja yang bermanfaat bagi kita. Ternyata, musik bergenre heavy metal pun memiliki manfaat loh.

Kebanyakan dari kita memandang musik heavy metal sebagai musik yang memicu sikap agresif, berbahaya, dan penuh amarah. Tapi ternyata, sebuah penelitian justru menampik pendapat tersebut.

Penelitian yang dilakukan pada 2015 ini menemukan bahwa musik dengan genre keras ini dapat membantu membersihkan emosi negatif seperti depresi dan kemarahan pada diri kita.

Hasil ini disimpulkan setelah para peneliti merekrut 39 penggemar heavy metal. Lalu, para peserta diberi induksi kemarahan selama 16 menit dengan topik yang menyakiti hati mereka seperti masalah hubungan atau keuangan.

Selanjutnya, masing-masing orang menghabiskan waktu selama 10 menit dengan mendengarkan lagu pilihannya. 10 menit berikutnya diberikan juga sebagai waktu merenung atau hening.

Hasilnya, jauh dari anggapan masyarakat selama ini. Musik cadas ini malah membuat para peserta belajar merasa lebih tenang.

Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Leah Sharman dan Dr Genevieve Dingle dari Fakultas Psikologi University of Queensland, Australia menemukan bahwa musik cadas sebenarnya bisa mewakili cara-cara yang sehat untuk memproses amarah.

"Ketika marah dan Anda mendengarkan sesuatu yang sangat membangkitkan semangat, itu akan sesuai dengan keadaan emosi Anda," ungkap Sharman dilansir dari laman Indy100.

Penelitian lain tentang hal ini diterbitkan dalam Journal of Community Psychology pada Januari 2018. Pada penelitian terbaru ini, peneliti Paula Rowe dan Bernard Guerin dari University of South Australia mengobrol dengan 28 remaja yang mengenal musik metal.

Semua remaja tersebut berusia sekitar 18 hingga 24 tahun. Mereka semua mengalami bullying di sekolah.

Ternyata, identitas dan komunitas heavy metal membantu mereka menemukan teman dan menahan pengganggu.

"Dengan berbicara berulang kali secara langsung dengan para penggemar heavy metal muda, ditemukan bahwa identitas metal membantu mereka menghadapi tantangan lingkungan dan membangun identitas serta komunitas yang kuat dan berkelanjutan, sehingga merngurangi potensi masalah kesehatan mental," ungkap para peneliti.

Meski begitu, para peneliti juga mengingatkan, untuk tidak terlalu sering melakukan headbang. Itu karena ditakutkan hal tersebut menyebabkan sakit kepala dan pusing.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved