Kebiasaan Tidur Yang Buruk Meningkatkan Risiko Obesitas

Tanggal: 5 Agu 2017 21:34 wib.
Hal lain yang perlu dikhawatirkan saat Anda terbangun di malam hari: Tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas, sebuah studi baru berpendapat.

"Karena kami menemukan bahwa orang dewasa yang melaporkan tidur kurang dari teman sebayanya lebih mungkin kelebihan berat badan atau obesitas, temuan kami menyoroti pentingnya tidur yang cukup," kata peneliti senior studi tersebut, Laura Hardie, dari University of Leeds di Inggris.

"Berapa banyak tidur yang kita butuhkan berbeda di antara orang-orang, tapi konsensus saat ini adalah tujuh sampai sembilan jam paling baik untuk kebanyakan orang dewasa," kata Hardie dalam siaran pers universitas.

Untuk penelitian ini, tim peneliti mengamati lebih dari 1.600 orang dewasa di Inggris. Para peserta melaporkan berapa lama mereka tidur dan menyimpan catatan tentang apa yang mereka makan. Peserta juga memiliki sampel darah yang diambil dan berat badan mereka, lingkar pinggang dan tekanan darah diukur.

Pinggang dari orang-orang yang tidur rata-rata enam jam semalam lebih dari satu inci lebih besar daripada mereka yang tidur sembilan jam semalam, temuan itu menunjukkan.

Orang yang kurang tidur juga membebani lebih banyak, dan telah mengurangi kadar kolesterol HDL "baik" dalam darah mereka, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, menurut penulis penelitian.

Namun, para periset tidak menemukan hubungan antara tidur yang dipersingkat dan diet yang kurang sehat.

Hasilnya dipublikasikan online 27 Juli di jurnal PLOS One.

Menurut rekan penulis studi Greg Potter, "Jumlah orang dengan obesitas di seluruh dunia telah meningkat dua kali lipat sejak 1980. Obesitas berkontribusi pada perkembangan banyak penyakit, terutama diabetes tipe 2. Memahami mengapa orang mendapatkan berat memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat. . "

Penelitian ini tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat langsung antara kurang tidur dan penambahan berat badan. Namun, temuan tersebut menambah bukti tentang hubungan antara tidur dan kesehatan, kata periset.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved