Jangan Ngemil Malam-Malam Kalau Ngga Mau Gendut

Tanggal: 12 Sep 2017 19:41 wib.
Dalam sebuah studi baru-baru ini yang dipublikasikan secara online di The American Journal of Clinical Nutrition (AJCN), para peneliti BWH meneliti hubungan antara lemak tubuh dan indeks massa tubuh, dan waktu konsumsi makanan, dan jam sirkadian tubuh.

Periset menganalisis data yang dikumpulkan dari 110 peserta usia kuliah yang terdaftar dalam studi observasi 30 hari untuk mendokumentasikan waktu tidur dan asupan makanan setiap hari. Aplikasi ponsel digunakan untuk stempel waktu, mendokumentasikan dan mencatat asupan makanan para peserta selama tujuh hari berturut-turut rutinitas reguler mereka. Untuk satu malam selama 30 hari belajar, para peserta dikaji di BWH Center for Clinical Investigation untuk menilai waktu permulaan melatonin mereka, menandai permulaan waktu tidur, dan komposisi badannya.

Periset menemukan bahwa individu dengan persentase lemak tubuh tinggi mengkonsumsi sebagian besar kalori mereka sesaat sebelum tertidur saat tingkat melatonin tinggi, dibandingkan dengan individu dengan persentase lemak tubuh yang lebih rendah. Periset mencatat bahwa mereka tidak dapat mendeteksi hubungan antara jam jam asupan makanan, jumlah kalori, komposisi makanan, tingkat aktivitas / olahraga, atau durasi tidur, dan salah satu dari ukuran komposisi tubuh ini. Para peneliti mengakui beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan untuk pekerjaan masa depan, termasuk fakta bahwa populasi individu usia perguruan tinggi mungkin tidak mewakili keseluruhan populasi dalam hal pilihan makanan dan ritme jam sirkadian atau tubuh.

Peneliti menyimpulkan bahwa hasil ini memberikan bukti bahwa konsumsi makanan selama waktu malam, terlepas dari faktor risiko yang lebih tradisional seperti jumlah atau kandungan asupan makanan dan tingkat aktivitas, memainkan peran penting dalam komposisi tubuh.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved