Ingin Terhindar dari Nyeri Kronis, Perhatikan Postur Tubuh dan Tumit Sepatu

Tanggal: 21 Jun 2018 01:45 wib.
Setiap orang pernah mengalami nyeri pada satu atau banyak titik. Seringkali kondisi itu menjadi indikasi ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Setiap individu menjadi penilai terbaik untuk rasa nyeri yang dirasakannya. Rasa nyeri bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat serta konstan.

Nyeri akut dimulai secara tiba-tiba dan biasanya cukup terasa. Hal tersebut sebagai pertanda dari penyakit atau adanya serangan dalam tubuh. Nyeri akut bisa terasa ringan dan bertahan beberapa waktu atau bisa memburuk dan berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.

Pada kebanyakan kasus, nyeri akut tidak bertahan lama (tidak lebih dari enam bulan) dan menghilang saat penyebab nyeri telah diatasi. Nyeri akut yang tidak reda bisa menimbulkan nyeri kronis.

Nyeri kronis bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kondisi yang mengikuti proses penuaan sering memengaruhi tulang dan sendi yang menyebabkan nyeri kronis. Penyebab lain yang sering adalah kerusakan saraf dan cedera yang gagal diobati.

Beberapa macam nyeri kronis memiliki sejumlah penyebab. Nyeri punggung, misalnya, bisa disebabkan oleh faktor tunggal atau kombinasi dari faktor-faktor ini:


Postur tubuh yang buruk selama bertahun-tahun.
Mengangkat dan membawa benda berat dengan tidak tepat.
Kelebihan berat badan yang membuat tekanan berlebihan pada punggung dan lutut.
Kondisi bawaan seperti kelengkungan dari tulang punggung.
Cedera traumatik.
Menggunakan sepatu bertumit tinggi (high heels).
Tidur dengan alas yang jelek.
Tidak ada penyebab fisik yang nyata.
Proses penuaan tulang belakang.


Penyakit bisa menjadi penyebab dasar dari nyeri kronis. Artritis rheumatoid dan osteoartritis dikenal jahat, tetapi nyeri yang menetap juga bisa disebabkan oleh penyakit seperti kanker , multipel sklerosis, AIDS, dan batu empedu.

Dalam banyak kasus, sumber nyeri kronis dapat sangat rumit dan bahkan menjadi masalah misterius untuk diungkapkan. Meski dimulai dengan cedera atau penyakit, nyeri yang berkelanjutan bisa menimbulkan dimensi psikologis setelah masalah fisik disembuhkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved