Infeksi Zika Setelah Lahir Mungkin Memerlukan Tindak Lanjut Jangka Panjang

Tanggal: 5 Apr 2018 21:26 wib.
Bayi yang mengontrak virus Zika pada awal masa bayi harus memiliki pemantauan jangka panjang, demikian menurut penelitian hewan baru.

Para peneliti menemukan bahwa monyet yang terinfeksi virus Zika segera setelah lahir mengembangkan kelainan jangka panjang dalam struktur dan fungsi otak. Hewan-hewan itu juga menunjukkan masalah perilaku dan emosional.

Telah ada penyelidikan yang signifikan dari ancaman bahwa infeksi Zika di dalam rahim menimbulkan anak-anak. Kerusakan itu termasuk cacat lahir serius yang disebut microcephaly di mana otak terbelakang.

Dalam hal ini, penulis penelitian ingin menilai efek neurologis infeksi Zika pada tahun pertama kehidupan. Saat itulah pertumbuhan otak utama dan pematangan terjadi.

Para peneliti menginfeksi delapan monyet rhesus bayi dengan virus Zika. Pemindaian otak pada usia 3 bulan dan 6 bulan menunjukkan efek jangka panjang yang signifikan.

"Perbedaan neurologis, perilaku dan emosional tetap berbulan-bulan setelah virus dibersihkan dari darah bayi," kata ketua peneliti Dr Ann Chahroudi. Dia direktur Pusat Anak-Anak untuk Infeksi Anak-Anak dan Vaksin Emory University, di Atlanta.

"Inilah sebabnya mengapa tim kami sekarang merekomendasikan lebih dari sekedar pemantauan rutin untuk pasien anak yang diketahui terinfeksi Zika," Chahroudi menambahkan dalam rilis berita universitas.

Zika paling sering ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada puncak wabah Amerika Latin yang dimulai pada tahun 2015, lebih dari 2.500 bayi dilahirkan dengan kepala berukuran dan kelainan lainnya.

Pada monyet, scan sangat penting untuk mengkonfirmasi daerah otak mana yang terkena virus dan / atau secara tidak langsung dirugikan oleh peradangan, kata Chahroudi.

Penelitian lebih lanjut dengan monyet dapat meningkatkan pemahaman tentang cara-cara di mana paparan postnatal terhadap Zika mempengaruhi otak. Studi tambahan juga dapat memberikan kesempatan untuk menguji perawatan baru untuk membatasi atau mencegah masalah neurologis terkait Zika, menurut Chahroudi dan rekan-rekannya.

Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa hasil penelitian pada hewan tidak selalu berlaku untuk manusia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved