Hubungan dan Reproduksi Terganggu akibat Alergi Sperma

Tanggal: 27 Sep 2017 19:23 wib.
Tampang.com- Alergi merupakan suatu penyakit yang datangnya karena terjadi suatu hal kesalahan  yang sering dilakukan oleh seseorang tanpa sengaja. Namun alergi terhadap sperma adalah hal yang sangat langkah dan aneh didengar.  Alergi sperma membuat penderitanya mengalami rasa gatal, terbakar, dan bengkak pada vagina.Wanita dengan kondisi alergi sperma menjadi sulit hamil. Dimana dalam berhibungan seksual sang wanita akan mengalami kesakitan yang amat sangat karena menderita alergi sperma.

Ini terjadi pada seorang wanita, dimana dirinya selalu mengalami masa yang sulit dan sangat menyakitkan setelah di teliti saat ia mengetahui dirinya mengalami gejala aneh. Setiap kali bercinta, ia merasakan sensasi kesakitan dan terbakar. Bagian organ intimnya selalu merah dan membengkak, dan ia bingung dan frustasi karenanya.
Dokter menyarankan Blackwell memakai kondom setiap kali berhubungan intim. Namun itu tak bisa dilakukan, sebab Simon, suaminya, alergi latex. Dan akhirnya perpisahan dengan sang suami untuk kebaikan bersama.

Hypersensitivity to Human Semen (HHS) atau alergi sperma, HHS merupakan alergi atau hipersensitivitas terhadap satu atau lebih zat yang terdapat pada sperma. Ada sebagian dari wanita 40%-50%yang mengalami HHS saat berhubungan seksual pertama kali.

Alergi sperma membuat penderitanya mengalami rasa gatal, terbakar, dan bengkak pada vagina. Pada kasus yang parah, reaksi akan disertai bentol-bentol dan sesak napas. Reaksi tersebut muncul paling lama satu jam setelah kulit terkena paparan sperma, dan berlangsung sampai 24 jam. Meski belum terbukti berkaitan dengan infertilitas, biasanya wanita dengan kondisi ini menjadi sulit hamil. Sebab mereka tak bisa melakukan aktivitas seksual tanpa kondom.

Dalam studi lain, diketahui pula bahwa makanan yang dikonsumsi pria memicu alergi sperma.

Di Inggris meneliti alergi sperma yang ditimbulkan karena kacang. Seorang wanita berusia 20 tahun memiliki alergi kacang mengalami reaksi gatal, pembengkakan vagina, sesak napas dan hampir pingsan, dimana pasangannya memakan 4-5 kacang Brazil sebelum berhubungan seksusl dengan sang wanita.

Dokter seringkali salah mendiagnosis alergi sperma sebagai infeksi atau vaginitis kronis. Keduanya berakibat sama: iritasi, gatal, dan rasa sakit saat berhubungan seksual. Namun, alergi sperma bisa dibedakan dengan dua cara. Pertama, gejala alergi hanya muncul saat aktivitas seksual dilakukan tanpa kondom. Kedua, dengan melakukan tes darah.

Namun, bahayanya tak ringan. Jika tetap “ngotot” melakukan aktivitas seksual, kematian bisa jadi risikonya. Masalah ini jadi lebih besar ketika penderita dan pasangannya ingin memiliki keturunan.

Setaip masalah pasti ada penyebab dan pemecahannya, disarankan sebelum berhubungan lebih baik salin terbuka pada pasangan kita. Dan untuk mereka semoga ada obat untuk penyakiynya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved