Bolehkah Jus Tomat untuk Orang yang Terkena Diabetes?

Tanggal: 6 Jun 2018 20:28 wib.
Saat ini tidak sedikit orang yang senang mengonsumsi jus tomat yang dicampur sedikit dengan gula untuk menghilangkan rasa asam. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang terkena TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau pra-diabet?

Jus tomat yang berasal buah tomat segar (Solanum lycopersicum ) memiliki kandungan senyawa karotenoid yang bernama likopen, selain itu buah tomat juga mengandung alkaloid solanin( 0,007 persen), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavanoid, protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenine, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P,K, Na, Fe, sulfur, chlorine), Vitamin ( B1, B2, B6,C, E, niasin), dan histamin. Zat-zat tersebut bersifat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler, detoksikan, dan antibiotik. Asam sitratnya dapat menjaga kebersihan saluran empedu sehingga menghindari terjadinya batu empedu. Zat tomatinnya berfungsi sebagai antiradang.

Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) adalah tahapan menuju gejala diabetes melitus (DM). Adanya TGT sering berkaitan dengan resistensi insulin. Biasanya hasil pemeriksaan kadar glukosa pada dua kali pemeriksaan didapat hasil yang meningkat dari nilai normal tapi tidak terdapat gejala-gejala diabetes melitus seperti penurunan berat badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan pruritus pulvae (kulitnya bersisik). Gejala diabetes melitus terdapat pada pasien yang glukosa darahnya lebih dari 200 mg/dl.

Secara umum prinsip diet pada penderita TGT adalah diet kalori atau perhitungan jumlah kalori yang disesuaikan dengan berat badan ideal. Kemudian diusahakan dijaga dengan makanan yang mengandung karbohidrat dengan nilai glikemik yang tidak terlalu tinggi. Pasien TGT harus memilih makanannya, yaitu hindari makanan berlemak dan perbanyak konsumsi sayuran dan buah. Jus tomat yang mengandung serat yang dapat membendung penyerapan gula di dalam usus, jadi usahakan untuk menggunakan gula jagung yang nilai kalaorinya rendah.

Pada orang normal, gula dalam darah akan mencapai puncaknya dua jam setelah makan, kemudian turun lagi bersamaan dengan dilepasnya insulin. Pada penderita TGT, insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja dengan baik atau produksinya kurang. Akibatnya bila mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, maka gula di dalam darah tetap tinggi dan mengakibatkan rusaknya kerja sel-sel darah putih dan dinding pembuluh darah.

Gula pasir cepat sekali menaikkan gula darah dibanding gula dalam karbohidrat seperti nasi atau kentang. Sedangkan gula yang dihasilkan dari pencernaan nasi, tidak cepat meningkatkan gula darah karena perlu waktu untuk dicerna dan tidak 100 persen menjadi gula darah, karena komponen nasi selain karbohidrat juga ada serat. Itulah sebabnya gula pasir tidak dianjurkan bagi penderita diabetes.

Karbohidrat yang dapat dikonsumsi penderita TGT adalah yang berserat seperti kacang-kacangan, buah segar seperti papaya, kedondong, apel, tomat, salak, dan semangka. Sedangkan buah-buahan yang seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, dan anggur, tidak dianjurkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved