Akibat Revolusi Bumi di Kehidupan Sehari-Hari

Tanggal: 31 Mar 2018 21:17 wib.
Dilansir dari laman ilmusiana.com, revolusi bumi ternyata mendatangkan akibat tersendiri bagi bumi dan seluruh kehidupan yang ada diatasnya. Sekurang-kurangnya, revolusi bumi tersebut menimbulkan 5 akibat yang secara langsung mempengaruhi bumi.  5 akibat revolusi bumi Antara lain sebagai berikut:

 

1. Terjadinya Perbedaan Lama Siang dan Malam

Akibat revolusi bumi yang pertama adalah terjadinya perbedaan lamanya siang dan malam. Hal ini terjadi sebagai akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan ini paling jelas terlihat jika diamati di sekitar kutub bumi (utara-selatan).


Pada tanggal 21 Maret sampai 23 Desember:


Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan
Panjang siang di belahan bumi utara lebih lama daripada di belahan bumi selatan.
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke utara.


Pada tanggal 23 September sampai 21 Maret terjadi sebaliknya:


Kutub selatan lebih mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari
Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara
Panjang siang di belahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan
Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke selatan.


Pada tanggal 21 Maret dan 23 September


Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari
Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya
Panjang siang dan malam sama di seluruh belahan bumi
Di daerah khatulistiwa matahari tampak melintas tepat di atas kepala. 

 

2. Pergerakan Semu Tahunan Matahari

Akibat revolusi bumi yang kedua adalah terjadinya gerak semu tahunan dari matahari. Gerak semu ini berupa pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember). Disebut gerak semu karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu diakibatkan oleh terjadinya revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

 

3. Terjadinya Perubahan Musim di Bumi

Akibat revolusi bumi yang ketiga adalah terjadinya perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim dingin (winter). Setiap tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan selatan mendapatkan penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding. Matahari tampak mulai bergerak ke utara. Daerah di belahan bumi utara mulai mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini daerah di belahan bumi utara mulai memasuki musi semi. Sebaliknya, daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari yang makin sedikit. Saat ini daerah terebut memasuki musim gugur. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.

Pada tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling utara dan mulai bergerak ke bagian selatan. Belahan bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang makin berkurang. Pada saat ini bagian bumi utara mulai memasuki musim panas. Sebaliknya, daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari yang bertambah. Saat ini daerah tersebut mulai memasuki musim dingin. Musim dingin ini berlangsung hingga tanggal 23 September.

Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa dan mulai bergerak ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi utara terus berkurang dan di belahan bumi selatan semakin bertambah. Saat tersebut bagian bumi utara memasuki musim gugur. Sebaliknya, bagian bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini berlangsung hingga tanggal 22 Desember.

Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya.

 

4. Rasi Bintang Tampak Berbeda setiap Bulannya

Akibat revolusi bumi yang keempat adalah terjadinya perbedaan kenampakan rasi bintang di setiap bulannya. Ada bulan-bulan dimana saat itu di langit terlihat rasi bintang waluku, pada bulan selanjutnya terlihat rasi bintang scorpio, dan begitu seterusnya terjadi perubahan. Perbedaan ini diakibatkan oleh posisi kita sebagai pengamat di bumi berubah akibat adanya gerakan revolusi bumi ini.

 

5. Penetapan Kelender Masehi

Akibat revolusi bumi yang kelima adalah mempengaruhi penetapan kelender masehi. Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan timur, maka batas penanggalan internasional ialah bujur 180 derajat, akibatnya apabila di belahan timur bujur 180 derajat tanggal 14 maka di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 13, seolah-olah melompat satu hari. Perhitungan kalender masehi mengacu pada periode revolusi bumi, di mana satu tahun sama dengan 365,25 hari.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved