Sinyal Handphone Anda Bisa Digunakan Untuk Mengukur Curah Hujan

Tanggal: 4 Okt 2017 09:08 wib.
Curah hujan bisa menjadi hal yang sulit untuk diukur. Jumlah hujan yang jatuh di daerah tertentu bisa berubah dari menit ke menit dan mungkin sama sekali berbeda dari jumlah yang jatuh hanya beberapa mil jauhnya. Banyak negara kaya menghabiskan sejumlah besar uang untuk membangun alat pengukur hujan di daerah-daerah berpenduduk padat, dan melacak tutupan awan menggunakan radar berbasis darat. Tapi di lebih banyak daerah pedesaan, atau di negara-negara yang kurang kaya, pilihan itu bisa dibatasi atau tidak ada samanya.

Saat ini, tanpa alat pengukur hujan atau radar di sana banyak masyarakat tidak memiliki cara untuk mengukur curah hujan secara akurat. Ini bisa menjadi masalah serius di daerah dimana banjir, atau tanah longsor biasa terjadi. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa peneliti menyarankan cara baru untuk mendeteksi curah hujan menggunakan perangkat yang sudah ditemukan di setiap penjuru dunia: menara sinyal.

Menara sinyal membuat pilihan ideal karena beberapa alasan. Mereka ada dimana-mana, bahkan di negara-negara miskin sekalipun yang tidak akan pernah mampu membeli peralatan pendeteksi curah hujan yang mahal. Dan mereka cukup banyak selalu mengirimkan sinyal, yang berarti mereka dapat digunakan untuk memberikan perkiraan waktu curah hujan secara real-time.

Proses sebenarnya menggunakan menara sinyal untuk mengukur curah hujan cukup cerdik. Hujan menurunkan sinyal, dan pemodelan cerdas dapat bekerja mundur dari kekuatan sel untuk menentukan berapa banyak curah hujan yang ada di udara. Dengan menggunakan data real-time dari menara sel, ahli meteorologi dapat mengetahui kira-kira berapa curah hujan yang diperoleh daerah tertentu tanpa peralatan khusus.

Ini bukan metode yang paling akurat, tapi yang paling mudah dan termurah, yang membuatnya sempurna untuk daerah tanpa deteksi curah hujan tradisional. Ini juga membuat pelengkap yang bagus untuk alat pengukur hujan dan radar tersebut, karena menara sel dapat memberikan perincian kedua-per-detik dari jumlah hujan, sementara radar terutama bisa membutuhkan waktu berjam-jam untuk memperbarui.

Konsep ini sudah digunakan di beberapa wilayah di Afrika, dan ini sedang diujicobakan di Swedia. Tapi tak lama kemudian, prakiraan cuaca di seluruh dunia mungkin menggunakan data menara sinyal selain pengukuran tradisional untuk mencatat curah hujan yang lebih akurat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved