Kecil Namun Berarti

Tanggal: 22 Feb 2018 11:19 wib.
Sebagian besar orang di dunia ini lebih senang menerima dibanding memberi bukan? Namun, sebagian orang khususnya mereka yang hidup mandiri dan tidak mau bergantung pada orang lain akan mengalami kesulitan untuk menerima apa pun dari orang lain. Justru tipe ini mereka cenderung senang memberi dibanding menerima.

Namun, pada kenyataannya tipe pemberi ini terkadang niatnya harus terurung karena faktor tak punya atau berpikir jika saya memberi maka ini tak ada nilai apa-apa di mata orang yang menerima. Tahukah kamu bahwa memberi bukanlah tentang besarnya nilai atau nominal pada orang yang membutuhkan? Akan tetapi tentang ketulusan dan niat dari hatimu?

Untuk kasus memberi ini dapat diilustrasikan dengan dua orang yang memberi uang kepada pengemis jalanan. Berikut ceritanya.

Suatu saat, ada orang kaya yang melewati sebuah jalan dan sepintas ia melihat seorang wanita tua dan buta sedang mengemis untuk mendapatkan belas kasihan orang yang lewat. Saat orang kaya tiba persis di depan pengemis tersebut, secara spontan ia berhenti sejenak dan mengeluarkan selembar uang Rp 20.000 rupiah yang merupakan lembaran uang dengan nominal yang ia kantongi. Dengan bangga dia memberikan uang tersebut kepada pengemis dan dengan sengaja mencoba agar orang yang melintasi jalan tersebut dapat menjadi saksi pemberiannya. Lalu dengan segera ia melanjutkan perjalanannya menuju kantornya di dekat daerah tersebut.

Di hari yang sama namun di jam yang berbeda juga seorang janda berpakaian sederhana dan lusuh, kira-kira umurnya 60 tahun melewati depan pengemis tersebut. Saat tiba persis di depan sang pengemis tua tersebut, hatinya tergerak oleh belas kasihan yang sangat dalam. Tanpa berpikir panjang ia mengeluarkan selembar uang dari kantornya senilai Rp 2000 rupiah padahal sang uang tersebut merupakan satu-satunya uang yang ia miliki yang sebenarnya akan dia gunakan sebagai ongkos angkutan umum menuju rumahnya yang jauhnya sekitar 4 km.

Menurutmu mana yang lebih baik di antara keduanya, apakah sang orang kaya atau janda yang sederhana? Dua-duanya baik karena mereka sama-sama memiliki hati yang peduli pada orang yang sedang mengalami kesulitan. Namun, jika kita perhatikan lebih jauh, kita akan memahami bahwa janda tersebut memiliki nilai tambah yang luar biasa dan belum tentu dimiliki oleh orang lain.  Betapa tidak, ia memberi dari kekurangannya. Ia rela jalan kaki menuju rumahnya demi niatnya untuk melakukan kebaikan walaupun terlihat kecil. Bahkan ia memberi semua uang yang ia punya saat itu hanya untuk membantu sang pengemis.

Nominal materi yang kamu berikan tidaklah menjamin pemberianmu akan lebih bernilai dibanding orang lain. Yang lebih penting adalah nilai ketulusan dan keikhlasan yang berasal dari hatimu saat memberi. Dari ilustrasi di atas kita belajar bahwa memberi bukanlah tentang nominal namun dari ketulusan, kecil namun berarti.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved