Jangan Baper karena Terlambat Ini Itu!

Tanggal: 8 Des 2017 22:55 wib.
Keterlambatan adalah ukuran yang dibuat oleh manusia. Dan ‘ukuran’ inilah yang sering membuat kita baper atau minder. Pagi tadi ada pengalaman yang membuatku bercermin tepatkah kita baper atau kecewa atas sebuah ‘keterlambatan’. Seperti biasa pagi tadi aku pergi kerja menggunakan jasa transportasi berbasis aplikasi. Nah, sejak menggunakan jasa transportasi ini, ada beberapa driver yang memang seakan menjadi langgananku. Mengapa seakan? Karena memang bukan langganan, hanya saja entah kebetulan atau apa, ada seorang driver yang menjadi favoritku. Dia sudah  beberapa kali mengantarkanku ke kantor.  Sungguh menyenangkan jika diantar oleh driver ini, perjalanan terkadang tidak terasa karena mengobrol dengan driver yang ini, sungguh mengocok perut saking lucunya. Dia tidak hafal jalan di Bandung ini. Kali pertama ia mengantarkanku, ada beberapa kali salah jalan dan juga ada kejadian lucu. Bahkan ketika dia sudah menurunkanku di depan kantor, dia bertanya dengan nada putus asa, “Kalau saya pulangnya lewat mana dong?” Saat itu saya tak bisa menahan tawa. Itu adalah kali pertama aku bersama dengan driver kocak itu. Driver yang bertanya jalan pulang pada penumpangnya.

 

Nah, kembali lagi ke pengalaman pagi tadi. Intinya pagi tadi saya terlambat memesan ojeg. Kira-kira lewat 15 menit dari biasanya. Ada kecewa, karena jika terlambat seperti itu, yang ada di benakku adalah orderanku tidak diambil oleh driver kocak favoritku. Dengan gontai, kupesan ojeg dan pasrah akan mendapat siapapun drivernya. Mengapa saat itu aku ingin pergi kerja diantar driver favorit, itu karena aku sedang butuh hiburan. Dan ajaibnya....aku mendapatkan driver kocak itu! Sungguh tak menyangka, karena itu lewat dari waktu biasa dan ia masih ada di daerah rumahku. Dari perjalanan sebelumnya, aku tahu bahwa ia setiap pagi memang ada di daerah sekitarku karena mengantar seorang anak yang sekolahnya tak jauh dari rumahku. Makanya ia yang sering mengambil orderanku.

 

Ah, intinya pagi tadi aku dibuat kaget sekaligus senang karena diantar kerja oleh driver favorit. Dan yang membuat takjub lagi adalah....Aku datang ke kantor tepat waktu! Padahal dari awal memesan ojeg, aku sudah berpikiran akan terlambat dan tidak mungkin mendapatkan driver favorit. Pelajaran pagi tadi adalah “Terlambat itu hanyalah satu kriteria yang dibuat oleh manusia.” Ketika di awal memesan ojek dan merasa terlambat. Ternyata hasilnya adalah aku tepat waktu! Tepat masuk kantor, diantar driver favorit pula! Baper di awal ternyata tidak beralasan. Karena yang memutuskan terlambat atau tidaknya kita dalam meraih sesuatu adalah Dia!

 

Janganlah terbawa kecewa atau baper ketika merasa terlambat akan sesuatu. Terlambat lulus kuliah, terlambat mendapatkan pekerjaan, terlambat bertemu jodoh, terlambat menikah, terlambat punya anak, terlambat punya rumah, terlambat punya mobil, dan terlambat-terlambat lainnya. Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita. Waktu menunggu (baca: terlambat versi manusia) adalah waktu Tuhan menyiapkan yang kita inginkan sebaik-baiknya dan waktu kita mempersiapkan diri juga menjadi diri dengan versi yang terbaik.  So, masih mau baper ketika kita “terlambat”?

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved