Hubungan Penalaran Moral dengan Struktur Otak

Tanggal: 24 Agu 2017 19:49 wib.
Individu yang memiliki tingkat penalaran moral yang tinggi menunjukkan peningkatan aktivitas dalam sistem penghargaan frontostriatal otak, keduanya selama periode istirahat dan saat melakukan pengambilan keputusan berurutan dan pengambilan keputusan berdasarkan sebuah studi baru dari para periset di Perelman School of Medicine, the Wharton School of the University of Pennsylvania, Universitas Studi Internasional Shanghai di Shanghai, China dan Charité Universitätsmediz di Berlin, Jerman. Temuan dari penelitian ini dapat membantu peneliti untuk memahami bagaimana fungsi otak berbeda pada individu pada berbagai tahapan penalaran moral dan mengapa beberapa individu yang mencapai tingkat penalaran moral yang tinggi cenderung melakukan pengabdian masyarakat atau pemberian amal - berdasarkan pada prinsip dan peraturan etis yang lebih maju.

Studi ini mengacu pada teori pengembangan moral Lawrence Kohlberg yang mengusulkan bahwa individu menjalani berbagai tahap penalaran moral karena kemampuan kognitif mereka matang. Menurut para peneliti, teori Kohlberg menyiratkan bahwa individu pada tingkat penalaran moral yang lebih rendah lebih cenderung menilai masalah moral terutama berdasarkan pada kepentingan pribadi atau kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, sedangkan individu dengan tingkat penalaran moral yang lebih tinggi menilai masalah moral berdasarkan pada prinsip dan cita-cita bersama.

Karya peneliti sebelumnya menemukan hubungan antara tingkat penalaran moral dan volume materi abu-abu yang tinggi, membangun hubungan penting antara penalaran moral dan struktur otak. Studi yang lebih baru ini mencoba untuk menemukan apakah ada hubungan antara penalaran moral dan fungsi otak.

Temuan peningkatan aktivitas sistem penghargaan otak pada individu pada tingkat penalaran moral yang tinggi menunjukkan pentingnya motivasi positif terhadap orang lain dalam pengembangan penalaran moral, dan bukan motif egois. Temuan ini juga mendukung teori Kohlberg bahwa tingkat penalaran moral yang lebih tinggi cenderung menjadi promosi dan fokus lainnya (lakukan karena itu benar) daripada pencegahan atau fokus pada diri sendiri (jangan lakukan karena salah).

Para periset mengatakan bahwa penelitian di masa depan dapat memperluas hasil penelitian ini dengan menilai sejauh mana perbedaan individu dalam pengembangan penalaran moral bergantung pada perbedaan atau pengalaman belajar yang lahir, dan apakah pendidikan dapat mendorong tahap penalaran moral lebih lanjut pada individu bahkan melewati usia di mana struktural dan pematangan otak fungsional sudah lengkap.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved