Cara Mendidik Anak Agar Mau Meminta Maaf

Tanggal: 21 Feb 2018 20:02 wib.
Tampang.com - Salah satu hal agar anak bisa diterima oleh lingkungannya, maka karakter dan kepribadian anak yang baik, bijak dan sifat penyayang perlu ditumbuhkan.

Dengan mengajarkan anak meminta maaf atas kesalahan yang dibuatnya (disamping juga memberikan reward ketika anak melakukan hal yang baik), itu akan sangat baik dalam memberikan pengajaran kepada sang anak...

Mengajarkan anak untuk meminta maaf ketika dirinya salah (bukan malah dimarahi) maka akan membentuk karakter sang anak, membantu anak mengenali dirinya sendiri, anak mampu untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama (teman-temannya)...

...anak memiliki rasa empati, bisa lebih memahami perasaan temannya maupun orang Berikut dibawah ini tips mendidik anak agar dirinya mau untuk meminta maaf dan memiliki rasa tanggung jawab.

1. Mengenalkan cara minta maaf mulai dini pada anak

Kapan saat yang tepat untuk mendidik anak belajar minta maaf? Maka jawabannya adalah lakukan sejak dini, karena dengan memiliki kebiasaan seperti itu, maka setelah besarnya sang anak akan sangat mudah untuk meminta maaf.
tuanya, serta berbagai hal lainnya yang sangat positif untuk sang anak.

2. Kebiasaan di keluarga / lingkungan yang baik

Tentu apabila Anda melakukan kesalahan, maka sebagai orang yang sudah dewasa harus bertanggung jawab dan meminta maaf, terutama ketika berada di lingkungan tempat sang anak tumbuh.

Dimana sang anak akan melihat langsung praktek dari sikap yang dilakukannya ketika seseorang salah. Hal itu karena anak melihat orang tuanya (dan orang dewasa disekelilingnya) sebagai teladan.

Ketika sang anak sudah terbiasa melihat kebaikan-kebaikan yang ada di lingkungannya, dengan spontan dirinya meminta maaf saat melakukan sebuah kesalahan.

3. Memberikan maaf mengikuti permintaan maaf

Ini sangat penting, terutama untuk anak-anak yang masih belia, dengan memberikan maaf atas kesalahan yang dilakukan sang anak, itu bagaikan sebuah reward (yang sebenarnya reward tidak harus berbentuk materi). Manfaatnya anak juga diajarkan untuk memberikan maaf kepada kesalahan orang lain, serta berlapang dada. Pengajaran ini juga sangat baik untuk anak.

4. Hindari memanipulasi perasaan sang anak

Yang harus dilakukan adalah memberikan pengertian n metode berguna seperti ini tidaklah.
dan pemahaman kepada anak akan pentingnya untuk meminta maaf, disinilah diperlukan skill sang orang tua terutama sang Ibu untuk mendidik anaknya.

Berikan pemahaman yang baik dan lembut kepada anak bahwa ketika dirinya melakukan kesalahan seperti mengambil secara paksa mainan milik temannya, berarti dirinya telah menyakiti orang lain...

5. Ajarkan bahwa meminta maaf dan menerima maaf adalah sebuah kebanggaan yang besar

Karena adanya rasa ego (yang tentunya tidak baik) sang anak merasa harga dirinya akan jatuh dengan meminta maaf terhadap kesalahan yang dilakukannya, untuk itu segera perbaiki pola pikir yang salah ini.
Hal seperti ini sangat bermanfaat karena hubungan keduanya akan kembali baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya.

6. Latih agar Anak selalu mampu menerima dengan lapang dada

Ketika harapan dan keinginan anak (dalam hal apapun) tidak sebanding dengan kenyataannya, disini orang tua harus berusaha selalu melatih anak agar mampu berbesar hati menerima kenyataan yang ada.

Di masa yang katanya modern sekarang ini, tidak sedikit orang tua yang mengabaikan pelatihan dan pendidikan anak agar mampu berbesar hati meminta maaf dan memafkan.

7. Jangan lupa melatih ketajaman perasaan sang anak

Anda juga bisa mengajarkan anak mengungkapkan penyesalan dengan cara lain. Anda bisa menolong sang anak untuk menemukan cara lain meminta maaf (yang selain menggunakan kata “maaf”).
Meminta maaf tentu memerlukan keberanian tinggi bagi anak. Sehingga, anak pun akan memerlukan dorongan dari orang tuanya supaya mampu mengungkapkan maaf dengan setulus hati.

Mengajarkan anak sedikit-demi-sedikit untuk mampu melakukannya, maka hal ini juga berguna mengasah kepekaan anak, agar anak semakin bisa untuk menjaga sikapnya agar baik.

Karena dirinya mengetahui, jika melakukan kesalahan maka dirinya harus meminta maaf kepada orang yang disakiti.

8. Ajarkan anak untuk meminta maaf, walaupun karena perbuatan kecil (yang tidak sopan)

Mendidik anak agar mau meminta maaf, juga perlu dimulai dari hal-hal kecil. Contohnya tetap mengajarkan sikap pada anak untuk meminta maaf, saat dirinya melakukan hal yang tidak sopan, seperti bersendawa atau buang gas di depan orang lain.

9. Berikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya

Orang tua dapat mencoba untuk menggali pada diri sang anak, tentang hal yang membuatnya dirinya tidak mau atau menolak meminta maaf ketika melakukan keasalahan.
Orangtua ataupun guru perlu bersikap netral, agar tidak berpihak kepada siapapun, baik pelaku maupun korban. Apabila berpihak pada salah satunya, maka malah membuat upaya pemulihan hubungan keduanya semakin sulit dicapai.

10. Tumbuhkan rasa empati pada anak.

Minimal, dirinya akan mengetahui bahwa perbuatannya membuat orang lain tersakiti, menderita atau terganggu. Sehingga, lama kelamaan anak mampu memahami bawa perbuatannya itu tidak baik.

11. Memberikan dorongan

Bentuk ucapannya seperti: "Ibu senang sekali jika kamu mendengarkan keluhan orang lain, sehingga kamu tidak lagi menyakiti orang lain. Ibu sangat ingin agar kamu bisa meminta maaf kepada orang yang Kamu sakiti"

Dengan kalimat-kalimat yang lembut dan tidak bersifat memaksa, maka memberikan harapan besar anak mau menerima nasehat. Hal ini juga mengajari anak untuk bersikap terbuka, dan memacunya untuk berpikir sehingga melatih kematangan berpikirnya dan kecerdasan emosionalnya.

12. Beri tahu aneka cara meminta maaf pada anak

Beberapa cara yang bisa dikenalkan yaitu meminta maaf dengan salaman tangan, merangkul temannya, dengan sentuhan, dengan SMS, e-mail, chat, komentar maaf di media sosial, dll.

Anak nantinya bisa tahu cara mana yang paling tepat dan cocok. Dengan memberikan berbagai caranya itu, dan anak dibebaskan mengemukakan pendapatnya, anak nantinya bisa menemukan banyak ide. Orang tua tinggal mengarahkan anak saja.

13. Beri toleransi waktu pada anak

Orangtua perlu memberikan “tenggat” waktu yang tepat pada anak, sehingga memperoleh momen yang pas untuk anak meminta maaf.

Apabila anak sudah terlihat siap, maka orangtua bisa menjadi perantara sekaligus membantu sang anak untuk meminta maaf kepada temannya, dan mendamaikan keduanya agar hubungan keduanya bisa kembali pulih.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved