Ternyata Mengendus Makanan Juga Dapat Tingkatkan Berat Badan Kamu

Tanggal: 25 Agu 2017 06:32 wib.
Tampang.com - Ilmuwan dari UC Berkeley ungkapkan bahwa dengan hanya mengendus makanan, dapat tingkatkan berat badan. Loh kok bisa?

Ternyata indra penciuman mampu mempengaruhi apakah akan menyimpan atau membakar lemak dalam tubuh. Setidaknya, itu yang terjadi pada tikus laboratorium sebagai yang diuji. Penelitian ini telah dipublikasikan di Cell Metabolism.

Para ilmuwan membuat tiga kelompok tikus yang diberi makanan "Burger King tinggi lemak".

Kelompok pertama merupakan tikus normal, yang setelah diuji ukuran tubuhnya meningkat hampir dua kali lipat ukuran aslinya.

Kelompok kedua merupakan tikus yang tak memiliki indra penciuman, setelah diuji ukurannya hanya bertambah 10 persen dari ukuran aslinya.

Sementara kelompok ketiga berisi tikus yang indera penciumannya sementara tidak berfungsi, ketika tidak bisa mencium, tikus gemuk itu menjadi kurus meski menyantap makanan yang sama persis, dan hampir seluruh berat badan yang hilang berasal dari lemak saja.

"Data yang disajikan di sini menunjukkan bahwa kehilangan indra penciuman yang relatif singkat bisa memperbaiki kesehatan metabolik dan menurunkan berat badan, terlepas dari konsekuensi negatif dari diet tinggi lemak," tulis para peneliti seperti dilansir Harpers Bazaar.

Hal ini layaknya orang yang menderita hidung tersumbat. Saat tersumbat, kita tak mampu untuk membaui atau menikmati rasa dan ini merupakan hal yang tak menyenangkan ketika ingin makan.

Selain tak mampu mencium bau, ternyata ada faktor lainnya, yakni nafsu makan dan kesehatan metabolisme juga mempengaruhi bagaimana tubuh membakar kalori.

Salah satu peneliti, Celine Riera, mengatakan kepada SFGate bahwa penelitian tersebut dapat diterapkan pada manusia.

Kemampuan penciuman kita berkurang setelah makan, jadi jika kita bisa mengelabui otak agar mengira kita sudah makan, tubuh bisa membakar lemak dan kalori, bukan menyimpannya, catat Riera.

Artikel SFGate menyimpulkan bahwa, "orang-orang yang berjuang melawan obesitas dapat membuat indra penciuman tidak berfungsi untuk sementara atau mengurangi fungsinya untuk membantu mereka mengendalikan nafsu makan dan membakar kalori serta lemak lebih cepat."

Meski demikian, ada risiko ketika indera penciuman tidak berfungsi. Tikus dalam penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan hormon noradrenalin saat hidung mereka tidak berfungsi baik. Noradrenalin terlalu tinggi meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

"Orang yang tidak memiliki indera penciuman bisa mengalami depresi, karena indera penciuman sangat penting untuk perilaku," kata Riera kepada SFGATE. "Mereka kehilangan semua kebahagiaan dari makanan."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved