Putus Cinta? Kok Bisa Bikin Sakit Fisik, Simak Penjelasannya

Tanggal: 6 Apr 2023 15:07 wib.
Pernah mengalami patah hati? Patah hati dapat membuat seseorang merasa terpuruk dan bahkan  bisa membuat diri kita merasa berada di titik terendah hidup. Patah hati atau putus cinta bisa memicu luapan emosi negatif hingga terasa menyakitkan secara fisik. Dan emosi negatif ini dipengaruhi oleh hormon. Hormon tersebut adalah hormon stres kortisol, adrenalin dan noradrenalin serta penurunan hormon bahagia serotonin dan oksitosin dalam tubuh. Saat putus cinta kadar oksitosin dan dopamin turun sementara pada saat sama terjadi peningkatan kadar salah satu hormon yang bertanggung jawab atasi stres yakni kortisol.

Adanya peningkatan hormon kortisol dapat menyebabkan kondisi seperti penambahan berat badan, jerawat, tekanan darah tinggi serta peningkatan kecemasan. Di samping itu juga terjadi penolakan sosial, terjadinya pengaktifan area otak yang berhubungan dengan rasa sakit fisik. Bahkan seorang ahli psikolog klinis yang bernama Eric Ryden mengatakan bahwa efek neurobiologis patah hati yang bisa sedemikian rupa sehingga disamakan dengan rasa sakit fisik. Dibuiktikan dengan gejala fisik seperti nyeri dada, serangan panik dan merasa terpukul. Patah hati dapat melibatkan mkeanisme beberapa saraf yang sama dengan rasa sakit fisik.

Ketika patah hati, ada hormon yang mengaktifkan dua bagian sistem saraf. Otak dan jantung yang merespon menjadi bingung karena menerima pesan yang campur aduk. Hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan pada aktivitas listrik jantung dengan variabilitas detak jantung yang lebih rendah. Keadaan variabilitas detak jantung yang rendah seringkali akan menunjukkan gejala seperti kelelahan, kecemasan, depresi dan kurang tidur. Hal yang lebih buruk dapat terjadi akibat patah hati, jika patah hati berlarut-larut bahkan dapat menyebabkan kegagalan otot jantung ketika berlarut-larut dalam duka.

Hal-hal tersebut di atas merupakan dampak yang terjadi akibat patah hati. Oleh karena itu jangan sampai patah hati menjadi beban terbesar pikiran. Sepahit atau segetir apapun pengalaman patah hati, jangan sampai membuat terpuruk dan berlarut-larut dalam kesedihan. Cobalah untuk memetik hikmah di balik kejadian tersebut. Karena pastinada sesuatu hal yang bisa diambil pelajaran sebagai bagian dari proses pendewasaan diri. Daripada berlarut-larut dalam kesedihan, maka sebaiknya berusahalah sebaik mungkin agar bisa tersenyum kembali jadikan pengalaman patah hati yang dialami menjadi titik balik untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Berbicara tentang patah hati, baru-baru ini menurut info viral bahwa pemerintah Selandia Baru akan menyediakab dana untuk membantu mengobati patah hati remaja karena putus cinta. Lebih lanjut lagi menurut berita viral yang dimuat di Satuviral.com, melalui kampanye yang disebut "Love Better", pemerintah Selandia Baru akan menganggarkan sebanyak 60 Miliar melalui Kementrian Pembangunan Sosial selama tiga tahun untuk membantu remaja pulih dari patah hati. Di Selandia Baru, pihak pemerintah mengakui jika putus cinta merupakan masalah utama bagi populasi remaja. menteri Pembangunan Sosial dan Asosiasi Ketenagakerjaan juga membuat pernyataan, "putus cinta dipandang sebagai tantangan bersama."

Nah, buat kalian yang sedang mengalami patah hati, segera move on ya. Bersikaplah menerima yang telah terjadi bahwa hubungan dengan pasangan telah berakhir. Hilangkan rasa bersalah agar dapat membantu penyembuhan luka patah hati. Cobalah melakukan me time untuk meningkatkan mood dan suasana hati yang tenang. Akan lebih baik lagi jika mencoba lebih memahami dan mengerti diri sendiri serta mencintai diri sendiri. Karena mencintai diri sendiri sangat penting dalam pemulihan setelah putus cinta. LIhatkan ke arah depan dengan pikiran yang lebih positif. Hidup harus terus berjalan dan jangan sia-siakan dengan orang yang membuat patah hati.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved