Pesona Corak Batik Cirebon Tetap Menggoda

Tanggal: 6 Des 2017 21:53 wib.
Sudah banyak kiranya masyarakat Indonesia yang mengenal ragam batik sebagai hasil karya seni kerajinan tradisional, terutama batik tulis maupun batik kain/batik cetakan yang berasal dari daerah Jawa Tengah, seperti Batik Solo, Batik yang berasal dari Pekalongan ataupun ragam Batik Yogyakarta.

Proses pembuatan batik di Jawa Barat juga merupakan tradisi yang sama tuanya dengan di Jawa Tengah, di Cirebon ragam dan corak batiknya sangat menarik perhatian dan berbeda benar dari batik-batik Surakarta, Yogya maupun seni kerajinan batik lainnya yang berasal dari bagian lain pantai Utara Jawa.

Corak batik Cirebon tidak menggunakan corak simetris di seluruh badan, melainkan lebih sebagai suatu corak yang menggambarkan sesuatu yang nyata diatas bahan polos. Hingga kini Cirebon terkenal dengan pola dan corak istimewa yang tidak dapat ditemui dalam perbendaharaan batik di daerah penghasil batik lain di Indonesia. Ragam corak batik Cirebon yang terpopuler adalah corak yang menggambarkan lambang macan putih yang oleh karena pengaruh Islam mengambil bentuk singa parsi.

Corak lain yang dimiliki batik Cirebon adalah Supit Urang yang berarti "Jepit Udang" yang juga merupakan istilah militer untuk siasat perang, di mana musuh dikelilingi dari samping dan kekuatan menyerangnya   ada di tengah. Corak tersebut memperlihatkan kedua lengan seorang mahluk berjenis wanita berupa udang yang sedang melancarkan panah. Pola-pola populer lainnya adalah ayam alas - dahulu dinamakan " Ayam Alas Gunung Jati", kemudian ada corak 'Taman Arum Sunyarangi yang memiliki arti tarnan yang wangi tempat tinggal para dewa.

Salah satu ciri lain batik Cirebon adalah bahwa batik itu dapat dibedakan karena warna-warna khusus yang dipakai sebagai dasar. Batik kota Cirebon dan sekitarnya mempunyai dasar kuning gading atau kuning muda yang biasanya disebut Putih Cirebon atau Kuning Cirebon untuk membedakan dari kuning tua yasng terdapat pada batik Banyumas atau putih bersih pada batik Yogyakarta. Juga biasa dipakai warna coklat soga, warna batik tradisional. Tetapi sedikit sekali digunakan variasi warna-warna coklat tua yang biasa terdapat pada batik Solo.

Pada corak batik Cirebon tidak terdapat perbedaan antara corak batik keraton dengan corak batik rakyat seperti yang ada di Jawa Tengah. Keraton-keraton di Cirebon tidak pernah menetapkan pemakaian corak batik tertentu dalam suatu kesempatan atau peristiwa tertentu dalam suatu kesempatan atau peristiwa tertentu saja, meskipun secara umum diakui bahwa setiap corak mencerminkan kebijaksanaan serta falsafah tertentu, sehingga beberapa corak batik dianggap lebih cocok untuk upacara tertentu.

Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, corak batik daerah Cirebon harus dibedakan berdasarkan lingkungan pembuatannya yang berbeda-beda, yaitu corak batik keraton, batik Trusmi, batik Kali Tengah, batik Kanduruan, batik Indramayu dan menurut tradisi keraton dahulu bahwa Plumbon dan Indramayu merupakan pusat pembuatan batik juga.

Sedemikian banyak ragam corak batik nan mempesona dari Cirebon tentunya memperkaya seni kerajinan batik Cirebon yang semakin banyak dikenal masyarakat di luar daerah itu sendiri. Tidak sedikit orang yang telah mengetahui jenis-jenis corak batik yang dimiliki kota Cirebon karena setiap kali mereka berkunjung di Cirebon, maka tidak akan terlewat untuk singgah ke daerah Trusmi.

Di Trusmi dapat kita temui corak ragam batik Cirebon sebagai oleh-oleh untuk kerabat maupun saudara. Desain batik lainnya yang sudah populer adalah motif megamendung, yaitu suatu proyeksi menipis motif wadas (karang) yang menyerupai atap dan melambangkan langit yang sering dijumpai sebagai atap pada kereta kencana Keraton Kanoman.

Begitulah, semakin banyak yang kita ketahui mengenai ragam corak batik semakin banyak pula jenis-jenis corak batik lainnya yang menjadi sangat menarik perhatian kita untuk memilikinya, untuk itu jika anda sedang berwisata ke daerah Cirebon, sebaiknya jangan lupa ke Trusmi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved