Penyebab Kasus Remaja Hamil DiLuar Nikah

Tanggal: 10 Okt 2017 18:54 wib.
Tampang.com- Pada jaman sekarang perkembangan sangatlah pesat, terutama teknologi. Banyak peralatan yang serba canggih yang membantu kita dalam banyak hal seperti smartphone.  Benda yang satu ini banyak di sukai dan digunakan oleh semua kalangan dan para remajalah yang biasanya tidak bisa hidup tanpa benda satu ini.

Perkembangn tersebutlah yang membuat para remaja mengenal dunia lain dalam kehidupannya. Dengan smrtphone remaja mengenal social media dan dapat berteman dengan siapa saja. Usia mereka yag cenderung penasaran akan suatu hal yang baru membuat mereka berkembang semakin dewasa bahkan diluar batas kewajaran. Memang biasanya terjadi pada remaja yang kurang pengawasan dari orang tua.

Mereka mengalami masa puber yang terlalu dini, seperti halnya anak sekolah dasar sudah megenal social media memiliki akun Facebook dan lain-lain. Akun-akun tersebut membantu mereka untuk tumbuh diluar batas kewajaran untuk anak seusianya yang akhirnya terjadi kasus narkoba, hamil diluar nikah dan sebagainya.

Dan untuk maraknya kasus remaja Hamil di Luar Nikah di banyak negara berkembang, pertumbuhan penduduk secara perlahan terus melanju tak terkendali. Angka kelahiran semakin meningkat setiap tahunnya.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 262 juta penduduk yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dipapar oleh BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), dalam setahun Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1,59 persen, atau sekitar empat juta jiwa.

Dan mirisnya, sebagian besar penyumbang bayi di Indonesia berasal dari remaja di bawah umur. Fenomena serupa juga terjadi di seluruh dunia. Dikatakan bahwa semakin majunya usia pubertas jadi penyebab utama segala permasalahan.

"100 tahun yang lalu para buyut baru dapat puber pada usia 17 tahun. Tapi makin lama haid pertama makin muda, ada yang umur sembilan tahun sudah dapat haid,"

“Karena gizi. Gizi orang sekarang lebih baik dibanding dulu. Lalu dari rangsangan audio visual, apa yang didengar dan dilihat. Itu menyebabkan dia lebih cepat matang, karena diteruskan ke otak kecil," papar Prof. Biran. SpOG(K).

Dengan gizi yang bagus tersebut maka dapat membawa maslah pada umur masa haid. Dimana remaja diusia 9 tahun sudah mendapatkan haid, dan itu akan memberikan potensi untuk melakukan hubungan seks.

Dorongan ini merupakan respon alami yang ditunjukkan tubuh manusia ketika sudah matang secara seksual.

Dan parahnya lagi kebanyakan remaja kesulitan menahan dorongan ini. Kondisi ini diperparah oleh minimnya edukasi seks dan sistem reproduksi pada anak.

Karena belum paham betul risikonya, banyak remaja yang akhirnya harus menanggung 'beban' akibat hamil diluar nikah. Padahal, mereka sama sekali belum siap dari segi mental, fisik, dan ekonomi.

Ketidaksiapan remaja untuk menjadi orang tua tentunya akan berdampak pada buruknya kualitas keturunan yang dihasilkan.

Oleh sebab itu di himbau untuk para orang tua menberikan pegawasann yang bimbingan pada mereka yang memiliki anak remaja. Supaya lebih berhati-hati lagi untuk memberikan pengawasan para mereka dalam bergaul.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved