Desainer Indonesia Dominasi NYFW 2017 dengan Trend Hijab Terbaru

Tanggal: 13 Sep 2017 14:49 wib.
Tampang.com- Dunia fashion hijab Indonesia sudah di akui oleh manca Negara, bahkan Indonesia menjadi kiblat fashion hijab dunia, yang menjadi suatu kebanggaan tersendiri, dan  semala masih dalam kaidah islam dalam menampilkan fashion hijab tersebut.



Dan memang kesuksesan tersebut tidak luput juga dari ikut adilnya perancang Anniesa Hasibuan yang sekarang sedang terjerat kasus. Namun teman desainer hijab yang lain pun tetap berjuang dan terus berkarya menjadi yang terbaik seperti dalam NYFW di New York kemarin.



Panggung fesyen dunia New York Fashion Week (NYFW) 2017 dimeriahkan oleh enam desainer Indonesia yang didominasi rancangan busana jilbab dan abaya. Namun, perhelatan busana internasional kali ini tidak diikuti oleh perancang busana Anniesa Hasibuan .



Desainer Anniesa Hasibuan kali ini absen di NYFW 2017, sebelumnya ia sempat menuai pujian di New York Couture Fashion Week 2015. Tahun lalu, Anniesa Hasibuan juga tampil dua kali di pekan peragaan busana NYFW The Show, yakni pada September 2016 dan Februari 2017.

Keenam desainer yang turut melaju di sesi fashion show bertajuk “Indonesian Diversity” yakni Dian Pelangi, Barli Asmara, Vivi Zubedi, Catherine Njoo, Doris Dorothea, dan Melia Wijaya. Tema ini dipilih untuk menunjukkan keragaman Indonesia yang diwujudkan dalam rancangan mewah busana siap pakai untuk mengubah persepsi Barat tentang busana muslim.





Pekan mode New York Fashion Week ini akan berlangsung dari 7 hingga 13 September 2017. Masing-masing desainer membawa kekhasan tersendiri, karya desainer Indonesia pun mendapat sambutan positif dari para pecinta fesyen di kota berjulukan Big Apple tersebut. 




“Kami ingin menunjukkan pada dunia bahwa desain kita masih berkelas dan indah dalam tampilan hijab,” ujar Dian Pelangi.





Barli Asmara membawa keindahan dan kekayaan Indonesia melalui detail desain. Vivi Zubedi tetap membawa konsep abaya yang dipadu padan dengan kain-kain tradisional Indonesia. Desain Vivi yang terlihat lebih konservatif dengan potongan longgar yang sering dipakai wanita muslim di Arab Saudi dan negara-negara muslim lainnya. Vivi menyampaikan pesan pada Presiden AS Donald Trump yang telah menetapkan kebijakan imigrasi diskriminatif bagi negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim.




.
“Bapak Presiden, saya mencintai negara Anda dan mencintai orang-orang di dalamnya, dan kami (umat muslim) tidak akan melakukan hal apapun pada warga Anda. Kita semua sama, dan ini semua tentang kemanusiaan,” ujar Vivi.



Selain Vivi, Dian Pelangi juga memperkenalkan detail batik, tenun dan kain tradisional khas Indonesia diadaptasi dengan citarasa desain busana urban siap pakai. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved