Cara Tenang Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Paling Benar

Tanggal: 15 Jul 2022 21:23 wib.
Dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi, kita akan dihadapkan dan dipertemukan dengan orang dari berbagai latar belakang. Cara berpikir dan bersikap tiap orang pun tak selalu sama. Ada orang yang pengertian, ada juga orang yang selalu merasa paling benar.

Menyikapi dan menghadapi orang yang selalu merasa paling benar bisa cukup menyulitkan. Di satu sisi, kita tak tahan dengan sikapnya. Namun, di sisi lain harga diri kita bisa terluka jika kita selalu mengalah kepadanya. Berikut ini ada lima cara yang bisa dicoba agar emosi kita tidak mudah tersulut saat menghadapi orang yang selalu merasa paling benar.


Kendalikan Ego


Mengutip buku The Things You Can See Only when You Slow Down, kedewasaan dibentuk dari pengalaman. Satu pelajaran dalam kedewasaan adalah kita seharusnya tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang ada di dalam pikiran kita, dan kita harus belajar untuk meredam ego kita dan melihat gambaran yang lebih besar. Sebelum kita membiarkan emosi kita tersulut atau meledak-ledak, kita perlu kembali ke dalam diri lebih dulu. Atur napas dan usahakan untuk tenangkan diri lebih dulu sebelum menanggapi atau merespons perkataan orang yang merasa dirinya paling benar sendiri.


Kurangi Debat Berlebihan


Berhadapan dengan orang yang dirinya merasa paling benar bisa sangat melelahkan. Apalagi kalau berdebat dengannya, bakal tak ada habisnya. Jadi, daripada membuang energi dan waktu untuk perdebatan yang tak berguna, mending kurangi perdebatan. Tidak semua topik dan obrolan perlu diperdebatkan dan dicari yang paling hebat.


Sampaikan Fakta


Orang yang dirinya selalu merasa paling benar bisa berlebihan dalam menyampaikan informasi. Bahkan bisa merekayasa hal-hal yang sebenarnya jauh dari kenyataan. Kalau memang ada hal yang salah, kita bisa menyampaikan fakta atau meluruskan hal-hal yang menyimpang. Sehingga tidak ada kebohongan yang terus diumbar atau dilanjutkan.


Pilih Topik Pembicaraan yang Lebih Umum


Membicarakan hal-hal yang sensitif terkait keyakinan, prinsip hidup, atau nilai-nilai pribadi bisa memicu perdebatan. Bahkan bisa merusak keharmonisan atau keakraban sebuah hubungan. Untuk menghindari pertikaian atau konflik yang lebih besar, kita bisa coba alihkan pembicaraan dengan membahas topik yang lebih umum.


Menjaga Jarak


Menjaga jarak tak selalu berarti memutus hubungan atau komunikasi. Melainkan berupaya untuk tidak makin saling menyakiti satu sama lain. Apalagi kalau orang yang selalu merasa paling benar itu keras kepala, kita perlu lebih sadar diri untuk menjaga jarak agar tidak tersulut amarah atau rasa kesel berlebihan.

Memang tidak mudah menghadapi dan menyikapi orang yang dirinya selalu merasa paling benar. Semoga ke depannya kita bisa senantiasa menjaga hubungan baik dan bersikap baik dengan orang-orang di sekitar kita, ya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved