Bagaimana Tanggulangi Teman yang Sering Berbohong?

Tanggal: 11 Okt 2017 21:35 wib.
Tampang.com - Berbohong dianggap menjadi sebuah kebiasaan yang wajar. Apabila terdapat alasan yang dibenarkan dalam melakukannya. Namun, bagaimana jika kebohongan yang dilakukan oleh seseorang tersebut adalah akibat gangguan psikologis pembohong patologis alias mythomania?

Seorang pembohong patologis tah hanya mengelabui orang lain, namun mereka juga mengelabui diri sendiri. Mereka mempercayai bahwa kebohongan mereka merupakan kebenaran.

Berbohong jadi sebuah candu yang harus dilakukan agar dirinya merasa puas. Saking seringnya membual, mereka bisa jadi sulit membedakan kebohongan dan kebenaran.

Menurut psikolog Ratih Zulhaqqi, pembohong psikologis bisa dengan lihai menutupi "lubang" dari ceritanya dengan memunculkan "fakta" lain sehingga kebohongannya tersamarkan.

"Kadang kita tidak tahu kalau dia bohong karena dia bisa menutupi situasi itu, pembohong patologis itu pintar menyembunyikan satu fakta dengan memunculkan fakta lain," ujar Ratih.

Pembohong patologis biasanya punya gangguan saat menjalin hubungan dengan orang lain sebab perilakunya menyebabkan orang kehilangan kepercayaan.

"Kalau ketemu teman seperti itu, mau tidak mau abaikan saja, jadinya kan trust issue," kata dia, menambahkan akan lebih baik bila membantunya mencari pertolongan agar gangguan psikologisnya dapat diredakan.

Mythomania bukanlah penyakit, tapi gangguan psikologis yang tak mengenal istilah sembuh, namun gejalanya bisa dikurangi. Demikian, seperti dikutip dari laman Arah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved