Pemkot Cimahi Kesulitan Menyerap Anggaran Daerah

Tanggal: 1 Nov 2017 05:05 wib.
 

 

Tampang.com. CIMAHI – Menjelanga akhir tahun Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi masih mengalami kesulitan dalam menyerap anggaran. Sebab, sampai September 2017 ini penyerapan baru mencapai kurang dari 50 persen saja.

 

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Cimahi, Letkol (Purn) H Muchlisin menilai, rendahnya penyeraapaan anggaran ini mengindikasikan kinerja yang sangat buruk. Terlebih, setiap tahun anggaran selalu memiliki alasan sama yaitu gagal lelang.

 

“Ini yang menjadi pertanyaan besar, ada apa kok sering banget terjadi gagal lelang,”jelas Muchlisin ketika ditemui kemarin (30/10)

 

Dirinya berpendapat, seharusnya ketika OPD sudah merencanakan program dan membuat perencanaan anggaran seharusnya sudah melakukan persiapan dengan memberikan sosialisasi ke masyarakat. Sehingga, ketika anggaran itu disetujui tinggal dijalankan prosesnya.

 

Selain itu, sering terajadinya alasan gagal lelanag mengikabatkan anggaran tidak terserap dan proses pembangunan ajuga menjadi terhambat. Bahkan anggaran menjadi tertimbun dan harus dikembalikan sebagai Silpa.

 

Anggota Fraksi Nasdem ini mengungkapkan, berdasrkan informasi dari dinas-dinas yang menyelenggarakan lelang kegagalan sering terjadi pada perusahaan yang tidak memenuhi syarat

 

Mereka (dinas), lanjutnya, beralasan karena proses lelang yang sulit direalisasikan. Banyak pengusaha-pengusaha yang ikut tetapi tidak memenuhi persyaratan. Sehingga, gagal lelang.

 

Melihat kondisi ini lanjut dia, Pokja penyelenggara lelang sebelumnnya harus terbuka dan selektif dengan memeriksa persyaratan secara lengkap bagi perusahaan-perusahaan yang mengikuti lelang.

 

Dengan begitu, ketika pengumuman lelang diketahui masyarakat secara luas bukan tidak mungkin banyak dari perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman proyek ikuta dalam lelang.

 

Dirinya menuturkan, pemerintah harus mencoba untuk melakukan proses lelang secara proporsional, terbuka, dan transparan. Sehingga, tidak ada lagi kata main-main dan berjalan normatif.

 

“Inikan kadang lelangnya seperti terbatas dan diketahui hanya kalangan tertentu saja,”jelas dia.

 

Terpisah, meskipun penyerapan dinilai rendah, Seketaris Daerah Kota Cimahi, Muhamad Yani merasa yakin penyerapan anggaran akhir tahun diprediksi akan naik mencapai 70 sampai 80 persen.

 

Sedangkan, untuk APBD murni 2017 proses lelang barang jasa sudah sampai 90 persen, tinggal menunggu proses lelang di APBD-Perubahan.

 

“Mudah-mudahan target bisa terlampaui karena kinerja sudah diupayakan optimal dan tetap mengacu aturan," tuturnya.

 

Yani juga menambahkan, dalam APBD - Perubahan Kota Cimahi 2017 belum mencakup seluruh program 100 hari kerja Wali Kota  yang akan disingkronisasi dengan visi dan misi.

 

“Jadi pa Wali Kota kan belum dilantik waktu pembahasan APBD-P sehingga untuk program kerja 100 hari belum semua terakomodir," ujarnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved