Kondisi Aset Keuangan Syariah di Indonesia

Tanggal: 25 Jul 2018 15:09 wib.
Tampang.com – Siapa sangka bahwa perkembangan keuangan syariah di Indoensia rupanya masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia. Hal ini diungkapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Jika dilihat dari potensi, jumlah masyarakat muslim di Indonesia memiliki jumlah yang paling besar di dunia. Meskipun begitu rupanya tidak menjadikan aset keuangan syariah mencapai lima persen.

“Jadi perhatian kita kenapa dengan jumlah penduduk muslim yang masih dianggap terbesar di dunia keuangan syariah seolah jalan di tempat. Ada satu periode sulit sekali aset keuangan syariah kita melewati 5 persen. Ini konsen berat menjadi pertanyaan kemudian konsen tersebut jatuh pada pelaku industry keuangan syariah sendiri,” jelas Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

Jika dibandingkan dengan Malaysia, kondisi keuangan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh. Hal itu disebabkan oleh sektor keuangan syariah di Indonesia masih berjalan sendiri – sendiri.

“Kita berfikir bahwa sektor keuangan konvensional dan syariah tidak bisa berdiri sendiri. sektor keuangan akan bergerak pesat kalau dibarengi dengan sektor riil. Salah satu penyebab yang belum diharapkan karena sektor riil yang reafiliasinya dengan syariah belum berkembang baik di Indonesia,” jelasnya kembali.

Saat ini industri keuangan syariah di Indonesia masih bergerak lamban. Meskipun total pangsa pasar perbankan syariah besar, tidak menjadikan pangsa pasar perbankan syariah besar juga. Jika dilihat dari jumlah uang yang terkumpul, perbankan syariah baru mampu menghimpun dana sebesar Rp 341 triliun dan dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan total dana yang terkumpul dari perbankan konvensiaonal yaitu senilai Rp 5.289 triliun.

Kondisi tersebut terjadi karena belum terintegrasinya peraturan yang diberlakukan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved