Burger Serangga Mulai Dijual di Swiss, Indonesia Kapan?

Tanggal: 20 Agu 2017 17:25 wib.
Makanan berbasis serangga mulai muncul di toko-toko Swiss, setelah revisi undang-undang keamanan pangan baru-baru ini.

Mereka mungkin bukan makanan yang paling diminati, bahkan sebagian orang masih merasa jijik terhadap jenis makanan ini, namun para ilmuwan semakin bersemangat mencari serangga yang dapat dimakan sebagai cara yang ramah lingkungan untuk membantu memberi makan populasi dunia yang terus bertambah sepanjang tahun.

Meskipun ukurannya terbilang kecil, penelitian telah menunjukkan bahwa jika dibandingkan per kilo, serangga seperti belalang dan cacing sebenarnya merupakan sumber zat besi dan protein yang sangat baik dibandingkan dengan daging biasa.

Saat ini dalam upaya untuk memanfaatkan bahan makanan yang berpotensi untuk kesehatan ini, Swiss telah menjadi negara pertama di Eropa yang mengotorisasi penjualan makanan berbasis serangga untuk konsumsi manusia.

Rantai supermarket kedua terbesar di negara ini telah mulai menjual burger serangga dan ada rencana untuk membawa beberapa makanan lezat berbasis serangga ke pasar dalam waktu dekat.

Undang-undang keamanan pangan Swiss diubah pada bulan Mei lalu untuk memungkinkan penjualan makanan yang mengandung tiga jenis serangga: jangkrik, belalang dan cacing yang dapat dimakan, yang merupakan bentuk larva kumbang cacing makanan.

Serangga ini, yang telah lama digunakan dalam pakan ternak, harus dikembangbiakkan di bawah pengawasan ketat selama empat generasi sebelum dianggap sesuai untuk dikonsumsi manusia, menurut hukum Swiss. Ini berarti produksi lokal akan memakan waktu beberapa bulan untuk memulainya.

Entah ada orang yang benar-benar ingin memakan makanan ini atau tidak, menarik untuk diikuti.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved