Pulau Jawa, Salah Satu Pulau Tua di Dunia

Tanggal: 16 Jul 2018 23:43 wib.
Membuat suatu perkiraan tentang siapakah manusia pertama yang tinggal di dunia ataupun di Indonesia bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Menurut para ahli agama manusia pertama yang tinggal di dunia adalah Adam dan Hawa. Tetapi menurut beberapa para ahli evolusi, seperti Amaximander misalnya, manusia berasal dan nenek moyang ikan. Dugaan tersebut diikuti oleh banyak orang pada waktu itu. Sedangkan Empedocles membuat suatu dugaan yang kurang menyenangkan umat manusia, pada umumnya karena dia berpendapat bahwa badan manusia dan binatang berkembang sebagai bagian yang terpisah-pisah, yakni kepala, lengan, badan dan sebagainya dari waktu ke waktu menyatu dan terjadilah bentuk manusia seperti yang sekarang ini.

Menurut Charles Darwin dan Alfred R. Wallance, keturunan biologis  bukanlah keturunan yang pasti dan mutlak, tetapi merupakan suatu bentuk keturunan yang bersifat dinamis, berganti bentuk atau berubah menjadi bentuk keturunan baru. Pendapat ini cukup membuat heboh kalangan agama pada waktu itu. Dalam buku kedua tokoh tersebut yang ditulis pada tahun 1858 dan disempurnakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859 dengan judul "Asal Usul Manusia" dikatakan bahwa pada awal mulanya manusia tidak berasal dari nenek moyang manusia tetapi dari nenek moyang yang bukan manusia.

Berpangkal pada pendapat tersebut di atas, seorang ahli teori evolusi yang berpendidikan dokter dari negeri Belanda, yang bernama Eugene Dubois berusaha memecahkan teka-teki tentang asal mula manusia. Pada tahun 1887 dia datang ke pulau Jawa sebagai dokter militer. Setelah cukup lama tinggal di pulau Jawa mulailah ia mengadakan perburuan fosil. Pada bulan September 1891 ditemukanlah tengkorak (tempurung kepala) manusia yang telah memfosil di desa Trinil, Sangiran sebelah utara kota Solo dan diberi nama Pithecanthropus Erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak.

Setelah menemukan fosil tersebut Dubois masih menemukan sebuah fosil lagi di Mojokerto dan diberi nama Homo Mojokertensis yang dianggap masih satu spesies dengan temuan pertama sehingga namanyapun diganti menjadi Pithecanthropus Mojokertensis. Fosil ini dianggap mempunyai umur yang lebih tua dari temuan pertama dan diperkirakan hidup pada jaman Pleistocenum bawah. Menurut tes radio akttf Pithecanthropus Mojokertensis hidup di Pulau Jawa sejak 1.900.000 tahun yang lalu. Dari temuan yang terakhir ini dapatlah diketahui bahwa Pulau Jawa dianggap sebagai salah satu pulau tua di dunia dan diperkirakan telah ada sejak dua juta tahun yang lalu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved