Kesenjangan Sosial Pengaruhi Otak Remaja?

Tanggal: 24 Agu 2017 19:53 wib.
Remaja perempuan yang tinggal di lingkungan dengan kesenjangan gaji dan rumah tangga berpendapatan rendah mengubah pematangan otak mereka yang dapat mengindikasikan risiko lebih tinggi terkena penyakit jiwa di masa dewasa, menyarankan sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh periset Kanada.

Penelitian yang dipimpin oleh Rotman Research Institute (RRI) Baycrest, menemukan bahwa remaja putri dalam situasi kehidupan ini menunjukkan penurunan yang lebih besar pada ketebalan korteks otak (pengukuran pematangan otak), yang mungkin mencerminkan paparan stres yang lebih tinggi. Temuan ini, yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature, Scientific Reports, dapat membantu memprediksi risiko kaum muda yang mengembangkan penyakit jiwa dan berkontribusi pada semakin banyaknya bukti bahwa hidup dalam kemiskinan mengganggu perkembangan otak.

"Penelitian kami menggambarkan bagaimana lingkungan sosial dapat mempengaruhi perkembangan otak dan mengapa menangani masalah publik, seperti ketidaksetaraan pendapatan, harus menjadi prioritas," kata Dr. Tomáš Paus, ilmuwan senior RRI dan Anne dan Max Tanenbaum Chair and Professor of Population Neuroscience Di University of Toronto. "Perbedaan kekayaan dan pendapatan keluarga yang rendah dapat menimbulkan tekanan sosial tambahan pada anak-anak dan tekanan ekstra ini bisa mengubah cara struktur otak mereka berkembang."

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kesenjangan gaji dan kesehatan fisik dan mental seseorang, namun ini adalah studi pertama yang mengeksplorasi hubungannya dengan perkembangan otak.

"Selama masa remaja, otak rentan terhadap gangguan kejiwaan karena mengalami perubahan yang berkaitan dengan masa pubertas, lingkungan sosial dan tuntutan akademis," kata Dr. Paus. "Otak mungkin sangat peka terhadap pengaruh ketidaksetaraan pendapatan saat ini."

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved