Anthony Leong sebagai ketua dari Perkumpulan Indo Digital Volunteer melaporkan video kampanye Ahok Jarot yang bisa membuat suasana makin panas dalam menghadapi pilkada DKI.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis menyatakan video yang dibolehkan tersebar melalui TV sudah melalui editing oleh KPI. Video yang dipotong yaitu video tentang orang yang berpeci dan bersorban yang berdemo secara anarkis. Padahal pada kenyataannya Aksi Bela Islam 1,2,3 yang telah terjadi tidak ada satupun terjadi anarkis. Malahan sangat teratur dan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan tempat demo. Tidak seperti yang dilakukan oleh demo parade bhineka tunggal ika, yang dilakukan oleh pendukung Ahok Jarot, setelah demo, sampah dimana-mana dan melakukan bagi-bagi uang terhadap pendemo.
Hanya saja pihak KPI menyayangkan dari akun instagram @basukitp yang telah menyebarkan video durasi 3 menit secara lengkap, bukan yang telah diedit oleh KPI. Video itu yang menuai protes keras dari banyak kalangan umat islam. Aa gym melakukan protes keras, merasa tersinggung dengan video kampanye yang menyudutkan umat islam. Padahal tidak seperti kenyataannya.
Seharusnya paslon yang melakukan situasi yang menjadi kurang kondusif diberikan hukuman, misalnya diberikan denda yang besar, dan melakukan permohonan maaf ke media massa. Badan Pengawasan Pemilu (bawaslu) akan mengkaji dan akan memberikan pengumuman, kita tunggu saja.
