Mobil listrik telah menjadi tren yang semakin populer di dunia otomotif, terutama dengan semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Namun, di tengah tren tersebut, mobil listrik produksi China mulai menumpuk di pelabuhan Eropa karena sulit terjual di pasar yang semakin kompetitif.
China telah menjadi pemimpin dalam industri mobil listrik, dengan beberapa produsen mobilnya menjadi pemain utama dalam pasar global. Namun, meskipun popularitas mobil listrik terus meningkat, mobil yang diproduksi di China menghadapi tantangan besar untuk berhasil terjual di Eropa. Beberapa diantaranya menghabiskan waktu hingga 18 Bulan ditempat parkir pelabuhan.
Salah satu alasan utama mobil listrik produksi China sulit terjual di Eropa adalah karena persaingan yang semakin ketat. Pasar mobil listrik di Eropa telah tumbuh pesat, dengan produsen Eropa dan Amerika Serikat juga mulai fokus pada pengembangan mobil listrik mereka sendiri. Hal ini membuat pasar semakin kompetitif dan sulit untuk mobil listrik produksi China bersaing dengan merek-merek lain yang telah lebih dulu membangun reputasi di pasar Eropa.
Selain itu, kekhawatiran mengenai kualitas dan keandalan mobil listrik produksi China juga menjadi faktor utama yang menyulitkan penjualan mereka di Eropa. Meskipun sudah ada upaya untuk memperbaiki kualitas mobil-mobil listrik China, persepsi negatif terhadap kualitas masih menjadi penghalang utama bagi konsumen Eropa untuk membeli mobil listrik produksi China.