Kementerian Pertahanan Jepang menegaskan akan meningkatkan keamanan pertahanan negaranya menyusul beredarnya video yang diduga merekam kapal perangnya secara ilegal oleh drone China. Hal ini disampaikan oleh Minoru Kihara pada Jumat 10 Mei, menandakan kekhawatiran serius terhadap potensi ancaman keamanan yang terkait dengan teknologi drone yang semakin canggih, terutama di bidang militer.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri di tengah ketegangan yang tengah berlangsung antara Jepang dan China terkait wilayah perairan yang disengketakan. Menurut Kihara, perekaman ilegal ini merupakan pelanggaran serius terhadap privasi dan keamanan nasional Jepang, serta dapat memberi keuntungan strategis bagi pihak asing yang bersifat merugikan.
Keprihatinan terhadap perkembangan teknologi drone tidaklah tanpa alasan. Drone merupakan alat yang sangat potensial untuk mengintai, merekam, dan bahkan melakukan serangan secara diam-diam tanpa dikenali.Bidang militer khususnya telah memanfaatkan teknologi drone untuk kepentingan pengintaian dan serangan, sehingga risiko penyalahgunaan teknologi ini sangatlah tinggi.
Dalam konteks konflik geopolitik antara Jepang dan China, kebocoran informasi yang bisa didapatkan dari rekaman ilegal semacam ini dapat membahayakan kepentingan keamanan nasional Jepang. Oleh karena itu, tindakan untuk meningkatkan keamanan menjadi penting untuk dilakukan, baik dalam hal perlindungan terhadap kapal perang maupun dalam upaya penguatan sistem pertahanan udara.
